Analisis Pakar Otomotif soal Penyebab Kecelakaan Mobil Vanessa Angel, Ternyata

Kamis, 11 November 2021 – 14:24 WIB
Pakar otomotif dan mantan pembalap Fitra Eri memaparkan analisisnya bagaimana hingga mobil Vanessa Angel mengalami kerusakannya begitu dahsyat. Foto tangkapan layar YouTube Karni Ilyas Club

jpnn.com, JAKARTA - Pakar otomotif Fitra Eri menyampaikan analisis terkait kecelakaan tunggal yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah di Tol Jombang, Kamis (4/11).

Mantan pembalap itu mengatakan meski hasil resmi penyelidikan polisi belum keluar, tetapi semua yang memahami otomotif bisa menduganya dengan melihat jenis kerusakan dan fakta-fakta di lapangan yang disampaikan kepolisian.

BACA JUGA: Kesaksian Penggali Kubur Soal Foto di Makam Vanessa Angel

Menurutnya, salah satu yang menarik soal penyelidikan penyebab kecelakaan mobil Vanessa Angel yakni terkait pernyataan kepolisian bahwa tidak ada bekas rem.

Dia mengasumsikan bahwa tidak ada bekas jejak ban di lokasi kecelakaan.

BACA JUGA: Sebelum Jadi Tersangka, Tubagus Joddy Sampaikan Pengakuan Ini

"Sebenarnya Mitsubishi Pajero Sport sudah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS atau anti-lock braking system jadi tidak akan bisa mengunci bannya," kata Fitra yang dikutip dari kanal Karni Ilyas Club di YouTube, Kamis (11/11).

Fitra menyebutkan, meski pengendara mengerem dengan sangat keras, tidak akan ada jejak rem yang ditinggalkan.

BACA JUGA: Vanessa Angel Itu Bidadari

"Kalau sampai ada jejak ban sebelum kecelakaan, bisa diasumsikan mobil melintir sebelum menabrak. Namun, ini kan tidak ada," jelasnya.

Dugaan tersebut diperkuat lagi dengan pernyataan Tubagus Joddy, sopir Vanessa Angel yang mengaku mengantuk dan lelah.

Fitra mengatakan tidak ada pengakuan sopir bahwa mobil itu lepas kendali.

Oleh sebab itu, dia berasumsi bahwa mobil menabrak beton dengan arah yang sama.

Fitra juga mengatakan kecepatan kendaraan bisa menambah risiko kecelakaan karena sistem pengereman.

Setiap bertambah dua kali kecepatan, misalnya 50 km per jam, mobil bisa berhenti dalam jarak 12 meter.

Ketika kecepatan meningkat menjadi 100 km per jam, maka mobil akan berhenti bukan di jarak 24 meter, tetapi butuh jarak 50 meter untuk mengerem.

"Jadi, setiap penambahan kecepatan dua kali, maka butuh waktu empat kali untuk pengereman," tutupnya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler