Analisis Pengamat soal Foto Anies Baswedan Baca Buku dan Kegusaran Masyarakat

Selasa, 24 November 2020 – 16:28 WIB
Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang membaca buku How Democracies Die yang jadi pembicaraan netizen. Foto: Instagram @aniesbaswedan

jpnn.com, JAKARTA - Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto di media sosial Instagram yang menunjukkan dirinya tengah bersantai dan membaca buku berjudul How Democracies Die.

Foto itu kemudian ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial. Mereka tertarik dengan judul buku yang tengah dibaca oleh mantan Menteri Pendidikan RI itu.

Menanggapi itu Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Anies sebagai aktor politik yang jeli mengkomunikasikan dirinya dari berbagai sisi.

Sebab, saat masyarakat cemas dengan dinamika demokrasi di negeri tercinta, Anies merilis foto sedang membaca buku bertajuk Bagaimana Demokrasi Mati.

"Foto Anies itu sebenarnya tampak sederhana. Namun karena pejabat di Indonesia jarang foto sedang membaca buku, maka foto itu mendapat apresiasi dari masyarakat," ungkap Jamiluddin dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (24/11).

Selain sederhana, kata dia foto mantan Mendikbud itu juga menekankan pejabat yang bukan birokrat. Anies ingin memberi pesan, pejabat itu harus terus menerus mengisi isi kepala dengan membaca.

Dalam konteks komunikasi politik, Anies tampaknya ingin mengubah citra pejabat yang selama ini kaku dan digambarkan tahu segala hal. Dengan membaca, gambaran sosok yang serba tahu akan pupus dengan sendirinya.

Namun dari semua itu, lanjut dia respon besar dari masyarakat disebabkan judul buku itu sesuai dengan persoalan yang menjadi kehawatiran sebagian besar masyarakat.

"Masyarakat menilai apa yang dirasakannya tentang demokrasi seolah dirasakan Anies," katanya.

"Di sini terjadi konvergensi antara Anies dan sebagian masyarakat dalam kegusaran dinamika demokrasi di Indonesia. Konvergensi ini menciptakan ikatan psikologis dan sosiologis masyarakat kepada Anies," tambahnya.

Meski demikian, tambahnya tentu ada saja anggota masyarakat yang merespon negatif tampilan Anies dalam foto tersebut.

Menurutnya, mereka ini umumnya memang sudah sejak awal memiliki sikap awal (predisposisi) yang negatif. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah melihat tampilan Anies dari sisi positif.

Dia menegaskan dengan sikap awal negatif, Anies yang senyum saja dapat dipersepsi oleh mereka sedang meledek. Karena itu, apa pun yang dilakukan Anies akan dinilai negatif.

"Jadi, munculnya pro dan kontra terhadap foto Anies menjadi wajar. Sebab, ada yang sikap awal positif dan negatif kepada Anies," pungkasnya. (mcr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Sebut Mayoritas Penderita COVID-19 di Tebet Terpapar saat Liburan


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler