JAKARTA - Lamanya polemik Nazaruddin dianggap akan makin menghancurkan Partai DemokratUntuk itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum diminta segera bersikap tegas dan berani memberhentikan mantan bendahara umum DPP demokrat itu dari keanggotaan partai.
“Kami mendukung langkah ketua umum saudara Anas Urbaningrum, sekaligus mendorong agar segera memberhentikan saudara Nazaruddin
BACA JUGA: Curhat Lagi, SBY Bela Anas
Sudah cukup alasan, untuk memberhentikan Nazaruddin sebagai anggota partai,” kata Sekertaris Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Ferry Juliantono, saat menggelar jumpa pers di kantor Bapilo DPP Demokrat di Jakarta, kemarin (11/07).Menurut Ferry, Nazaruddin sudah memalukan nama partai karena tiga kali mangkir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Selain karena sudah mangkir dari panggilan KPK, secara etika dan moral, Nazaruddin juga sudah mencederai falsafah dan kode etik Demokrat,” jelasnya.
Kalau sudah dipecat dari keanggotaan partai, Ferry pun dengan gamblang menyatakan bahwa Nazar akan dipecat dari keanggotannya di DPR RI
Mengenai adanya wacana Kongres Luar Biasa (KLB) dan konflik di internal PD yang dilakukan antara Ruhut Sitompul selaku kubu Anas Urbaningrum dan kubu Andi Mallarangeng, yakni Denny Kailimang dan Amir Syamsudin, Ferry yang didampingi beberapa aktivis muda Demokrat mengharapkan agar Anas bisa memberikan teguran kepada mereka
BACA JUGA: Berbenah, PPRN Gelar Munaslub
“Saya harap Ketum Anas Urbaningrum dan Sekjen Ibas bisa menegur mereka, dan mengeluarkan rambu-rambu agar kembali pada ideologisasi dan mencegah terjadinya ruang improvisasi kader yang dapat menunjukkan ke publik bahwa di dalam internal terdapat perbedaan
Sementara, munculnya wacana KLB dikarenakan adanya politik uang (money politics) dalam Kongres PD di Bandung yang menjadikan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum PD, juga dibantah oleh Wasekjen DPP PD Saan Mustopa.
Menurutnya, Anas menang secara bersih karena hubungan emosional yang baik dengan pemilik hak suara
BACA JUGA: Golkar Usung Incumbent di Pemilukada Kampar
“Saya ada dalam kongresProses kongres lebih banyak hubungan rasionalitas dan emosional bukan pragmatisme,” tandas Saan.Oleh sebab itu Saan yakin tidak ada DPC dan DPD yang menghendaki KLB untuk menggulingkan Anas“Sampai hari ini saya tidak pernah merasakan rakornas akan mengarah pada KLB. Kasak-kusuk ya biasa saja, tapi teman-teman semua berpikir bagaimana rakornas jadi ajang konsolidasi partai menyikapi persoalan yang dihadapi,” ujar Saan.
Sebelumnya, Nazaruddin pernah mengungkap adanya permainan uang di Kongres PD“Biar saya buka semua suap Seskemenpora sampai kongres,” ancam Nazaruddin, setelah dilaporkan PD ke polisi beberapa waktu lalu itu.
Tak hanya Ferry dan Saan, Wakil Ketua Umum PD Max Sopacua yang juga mantan Ketua Tim sukses Marzuki Ali menyangsikan ucapan Nazaruddin soal politik uang itu. “Saya belum yakin 100 persen omongan (Nazarudin) itu,” ucap Max.
Meski Kongres PD sudah selesai, namun menurut Max, isu tersebut tetap perlu diklarifikasi kepada Nazaruddin, apakah dia berbicara dengan bukti atau tidak“Kongres sudah selesai dan Anas menjadi KetumPrinsipnya tidak ada lagi perbedaan antarkubu,” katanya.
”Ketika Nazaruddin datang, kita akan klarifikasi ituApalagi sejauh ini Nazaruddin tidak mampu membuktikan tudingannyaKalau menyampaikan lewat BBM, itu sama seperti membuang garam ke laut,” imbuhnya(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Bantah Kader PD Kebal Hukum
Redaktur : Tim Redaksi