JAKARTA - Karir politik Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, diprediksi telah hancur lebur di usia muda, pascapenetapannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek sport center di Hambalang. Status tersangka yang disandang Anas itu juga akan menjadi ujian bagi loyalisnya di internal PD.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis (Sekjen PENA"98), Adian Napitupulu, di Jakarta, Jumat (22/2) mengatakan, Pakta Integritas yang disodorkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menjebak Anas dan loyalisnya. Sebab, salah satu poin dalam Pakta Integritas itu mengharuskan kader PD lengser dari jabatan struktural partai saat menjadi tersangka korupsi.
"Artinya seketika itu juga Anas telah masuk perangkap yang memang telah dipersiapkan oleh SBY," kata Adian.
Menurutnya, penetapan Anas sebagai tersangka sebenarnya sudah bisa dipastikan sebelum KPK secara resmi mengumumkannya. Adian menyebut pidato SBY yang secara eksplisit mengambilalih kendali PD dan meminta Anas fokus pada kasus hukum dugaan korupsi yang ditangani KPK, merupakan sinyal kuat bahwa karier politik bekas anggota KPU itu bakal dihabisi.
"Tiga hari setelah Pidato di Cikeas, SBY mengumpulkan 33 pengurus DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PD dan meminta menandatangani Pakta Integritas, satu butirnya menyatakan siap mundur jika terkait kasus korupsi," ujarnya.
Beberapa hari kemudian, lanjut Adian, Edhie Baskoro yang duduk sebagai anggota DPR tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan ingin fokus mengurus PD. Dengan ditetapkannya Anas menjadi tersangka, lanjut Adian, maka Ibas -panggilan Edhie Baskoro- sebagai Sekjen PD akan memegang kendali partai pemenang Pemilu 2009 itu. "Walau sesungguhnya Ibas hanya boneka di bawah kontrol ayah kandungnya yang menjabat Ketua Majelis tinggi Partai dan sudah mengambilalih kewenangan Ketua Umum," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rieke-Teten Bertamu ke Markas Slank
Redaktur : Tim Redaksi