Anas: KIB Sebaiknya Membuka Penjaringan Capres 2024

Selasa, 07 Juni 2022 – 08:52 WIB
Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Mohammad Anas AR. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia Mohammad Anas RA menyarankan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi oleh Golkar, PAN, dan PPP membuka penjaringan Capres atau konvensi sebagai keputusan bersama.

Langkah itu, untuk menjaring bakal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung KIB pada Pemilu 2024.

BACA JUGA: Menjaring Pemimpin Bangsa, Nasdem Persiapkan Perangkat Kerja Konvensi Capres-Cawapres 2024

“Penjaringan Capres dapat memberi ruang kepada figur internal partai koalisi seperti Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), dan Soeharso Monoarfa (Ketua Umum PPP) maupun figur eksternal,” ujar Anas melalui keterangan tertulis pada Senin (6/6/2022).

Anas menjelaskan jika koalisi ini lebih menghendaki kekuatan partai, secara otomatis Ketua Umum Partai Golkar adalah capresnya karena memiliki suara tertinggi di koalisi.

BACA JUGA: Siapa Sosok yang Didukung Habib Rizieq pada Pilpres 2024? Begini Jawaban Aziz Yanuar

Sebaliknya, Anas menyarankan calon pasangan yang akan diusung dalam Pemilu 2024, sebaiknya berdasarkan pertimbangan kekuatan figur bukan kekuatan partai.

Menurut Anas, jika komitmennya Indonesia bersatu, maka harus menghadirkan tokoh yang bisa mempersatukan elemen bangsa sehingga perlu memberi ruang kepada tokoh independen seperti Andika Perkasa (Panglima TNI), LaNyalla Mattalitii (Ketua DPD RI), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Erick Thohir (Menteri BUMN), hingga Ridwan Kamil (Gubernur Jabar).

BACA JUGA: Puan Ingatkan Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pemilu 2024

“Tokoh-tokoh ini telah mendapat dukungan masyarakat untuk maju pada pemilihan presiden mendatang dengan dasar geliat deklarasi dukungan capres 2024 yang menghiasi media belakangan ini,” ujar Anas.

Dia menyatakan penjaringan capres KIB harus dibangun atas komitmen mempersatukan rakyat bukan mempersatukan segelintir elit.

Jika persatuan hanya terjadi di kalangan elite, Anas menilai kemungkinan besar di tingkat akar rumput akan terjadi pembelahan, sering kali kharisma elite tidak berpengaruh secara efektif ke level akar rumput.

Anas pun menyarankan KIB menyepakati kriteria figur capres-cawapres dalam penjaringan.

Para tokoh KIB perlu merumuskan kriteria figur misalnya, memiliki pengalaman memimpin institusi pemerintahan di level nasional, memperhatikan aspirasi masyarakat tentang kriteria pemimpin yang diharapkan, juga mencermati situasi kebangsaan terkini dengan berbagai kompleksitas permasalahannya.

Selain itu, Anas meminta KIB melakukan uji publik secara internal partai dan eksternal.

Pada tahapan ini, Anas mengatakan, semua kandidat yang ikut penjaringan harus diuji gagasan dan rekam jejaknya.

“Dalam proses uji ini, KIB mesti melibatkan berbagai elemen mulai struktur pengurus partai ditingkat pusat hingga ke daerah, akademisi, tokoh masyarakat agar pembobotan capres lebih elegan, berkualitas, dan mumpuni memenangkan Pilpres 2024.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler