Anas Sebut Survei Soal Demokrat Aneh

Selasa, 05 Februari 2013 – 16:29 WIB
JAKARTA - Demokrat kembali didera berita buruk. Hhasil survei politik yang menyebut elektabilitas partai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tinggal 8 persen. Menanggapi itu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum justru menyebut hasil survei tentang Demokrat yang dikeluarkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu aneh.

"Terus terang saya membandingkan hasil-hasil survei dari berbagai lembaga yang kredibel, saya membandingkan itu dan hasil survei yang dirilis kemarin terakhir itu sedikit agak aneh," kata Anas saat menghadiri acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (5/1).

Mengapa Anas menyebut survei itu aneh? Anas tak menjawab alasannya.
Ia hanya memastikan, jika memang partainya kini telah kalah pamor, maka ia mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk membangun kembali citra baik partai berlambang mercy itu. Konsolidasi, tuturnya, tetap dijalankan hingga saat ini.

"Anehnya, tidak perlu saya jelaskan, anda semua pasti tahu. Tetapi poin saya adalah ketika angka partai itu turun rasionalitas politik kita akan mengatakan mari seluruh kader, solid, kompak, dan bekerja makin keras," tegasnya pada wartawan. Anas dalam hal ini tetap bersikap tenang. Sebagai seorang pemimpin partai, ia tetap berusaha menunjukkan sikap optimis, meski partainya berkali-kali goyah.

Sebelumnya diberitakan, dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) disebut Partai Demokrat yang merajai Pemilu 2009 mengalami jatuh bebas. Suara responden hanya 8,3 persen yang mendukung partai itu.

Survei SMRC memetakan partai yang cenderung mengalami kenaikan signifikan selama tiga tahun terakhir, yakni Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem. Suara untuk Partai Gerindra dalam survei bahkan terus naik sampai di kisaran 7,2 persen. Menyusul kemudian Partai Nasdem dengan 5,2 persen. Di antara Partai Gerindra dan Nasdem terdapat Partai Kebangkitan Bangsa dengan 5,6 persen.

Dukungan suara responden untuk PKS bahkan di bawah dukungan untuk Partai Persatuan Pembangunan yang mendulang 4,1 persen. Namun, suara PKS masih melampaui Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendulang 1,5 persen suara dan Partai Hanura yang mendapatkan 1,4 persen suara.

Demokrat dianggap menurun karena sejumlah kadernya terlibat dalam kasus dugaan korupsi di kementerian. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yoris: Elektabilitas Tinggi karena Golkar Bekerja

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler