Ancam Investasi Baru

Kamis, 04 Oktober 2012 – 07:46 WIB
Foto: dok.JPNN
JAKARTA - Dampak mogok buruh di sembilan kawasan industri di Kabupaten Bekasi berdampak buruk. Pasalnya, puluhan perusahaan elektronik yang bakal mengembangkan investasi pada November 2012 ini terancam batal.

Padahal, dengan pengembangan investasi baru itu bisa menambah minimal ratusan pekerja baru.
Selain itu pemerintah juga bakal kehilangan miliaran rupiah terkait investasi pengembangan modal baru tersebut. Seperti dari pajak. Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, Sutomo mengatakan, perusahaan elektronik yang akan melakukan pengembangan industrinya pada November ini adalah PT LG, PT Sharp, PT Samsung dan beberapa perusahaan lainnya.

”November ini ada beberapa perusahaan elektronik mau menambah investasi. Tapi mogok pekerja ini akan mempengaruhi rencana itu,” ucapnya. Sutomo mengaku, aksi mogok Rabu (3/10) lalu dilakukan puluhan ribu buruh yang bekerja di 3.000 perusahaan. ”Kerugian tentu ada. Hitung saja jika satu perusahaan selama 8 jam produksi bisa menghasilkan Rp 10 miliar,” cetusnya.    

Sejauh ini Sutomo mengaku, seluruh perusahaan yang tidak beroperasi karena mogok kerja itu, belum melaporkan terjadi masalah serius. Hanya saja, dampak ini tetap akan mempengaruhi citra Indonesia dalam bidang investasi. ”Saya yakin banyak perusahaan yang menghitung ulang untuk berinvestasi di Bekasi,” paparnya.

Dia juga memaparkan, akibat aksi mogok itu membuat beberapa perusahaan baru bisa berproduksi satu minggu lagi. Seperti yang terjadi di perusahaan yang bergerak dalam  bidang pembuatan keramik. ”Mesin perusahaan keramik jika mati akan sangat lama untuk memanaskannya. Satu minggu lagi mesin itu baru bisa digunakan untuk produksi,” ungkapnya juga.

Sementara itu pantauan INDOPOS (Grup JPNN), walau berjalan aman tapi demo buruh memacetkan jalan yang ada di Kabupaten Bekasi. Aliansi buruh yang berdemo berasal dari beberapa elemen seperti FSPMI, SBSI, KSPSI. Sejak pukul 09.00, kelompok buruh dengan berkendara motor sweeping ke sejumlah perusahaan. Mereka mengajak pekerja menyetop operasional perusahaaan dan bergabung dalam demontrasi tersebut.   

”Kami ingin semua tuntutan buruh harus di penuhi pemerintah. Hapuskan outsourcing dan berikan upah sesuai kebutuhan layak hidup,” kata Iwan salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya. Sementara itu, Kabag Humas Polresta Bekasi, AKP Bambang Wahyudi mengatakan ada 21 titik vital yang menjadi kosentrasi massa buruh. ”Kami mengerahkan 2.331 petugas untuk mengawal demonstrasi,”  ujarnya.   

Polisi berjaga seperti di peristirahatan tol KM 19 Cikarang Barat hingga peristirahan tol di KM 39 Cikarang Timur. ”Bukan hanya tol, perumahan mewah serta lokasi-lokasi vital juga kami jaga. Termasuk 7 kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi,” terangnya. Seperti Jababeka 1 dan 2, Ejip, Hyundai, MM2100, Lippo dan Delta Silicon. (dny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Buruh Geruduk DPRD DKI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler