Ancam Lapor Gubernur, Cabor Ultimatum KONI Kepri

Kamis, 07 April 2016 – 08:44 WIB
Pelatih cabor layar Weng Syamsi (kiri), pelatih cabor tinju, Erzon (tengah) bersama pelatih cabor lainnya memberikan keterangan tentang anggaran persiapan untuk PON yang belum cair di Batamcenter, Rabu (6/4). F. Cecep Mulyana/Batam Pos/JPG

jpnn.com - BATAM - Pelatih-pelatih dan pengurus cabang olahraga (cabor) yang lolos menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mengultimatum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri agar segera berdiskusi bersama mengenai anggaran persiapan atlet menuju PON. 

Jika tidak diindahkan, maka mereka akan langsung menghadap ke gubernur untuk menyelesaikan permasalahan ini.

BACA JUGA: Fasilitas Mewah, Prestasi Harus Wah

"KONI Kepri telah bentuk Satuan Petugas (Satgas) KONI dan telah memberikan realisasi target. Namun sampai sekarang untuk mewujudkannya saja mustahil, karena dana Pemprov Kepri lewat KONI Kepri belum turun-turun juga," kata ketua harian Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri, Usep RS, Rabu (6/4).

Dana itu sangat dibutuhkan untuk menggelar pemusatan latihan daerah (pelatda), pemberian asupan gizi, uji tanding, dan segudang program lainnya untuk mempersiapkan atlet Kepri.

BACA JUGA: Wuihh..Gresik United Gandeng Pemain Bola Asing

"Memang belum ada dana yang cair di seluruh provinsi di Indonesia. Namun KONI-nya masing-masing telah menyiapkan dana sendiri sejak tahun lalu. Cuma KONI Kepri yang berbeda," tambahnya seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group), Rabu.

Akibatnya, sampai saat ini dari 22 cabor yang lolos ke PON, baru segelintir yang mengadakan Pelatda dan itupun terlambat dari jadwal program yang telah disusun sebelumnya."Dan kami menggunakan dana pribadi. Mana tahan, mau sampai kapan," tegas Usep.

BACA JUGA: Indonesia Tempatkan 10 Wakil di 16 Besar Malaysia Open

Sebelumnya, KONI Kepri menargetkan atlet-atlet Kepri untuk bisa berjuang meraih 16 besar di PON Jabar 2016. Namun melihat realitas yang ada dan fakta bahwa PON tinggal beberapa bulan lagi, harapan pun semakin kabur melihat Kepri berjaya.

Pelatih layar, Weng Syamsi juga geram dengan kenyataan ini. Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Kepri telah menyusun jadwal Pelatda yang seharusnya dimulai sejak 1 Februari silam.

Kemudian, Satgas KONI Kepri menjanjikan Pelatda akan dimulai 15 Maret mendatang setelah dana cair. Namun, karena tak kunjung terealisasi, Porlasi Kepri memulai Pelatda pada 25 Maret kemarin dengan menggunakan dana sendiri.

Senada dengan Weng, pelatih tinju Kepri, Erzon juga tidak menyukai situasi ini. Ketua KONI Kepri, Johannes Kennedy diminta bertanggung jawab terhadap hal ini, karena ketika pelantikan dulu besar harapan dari para cabor agar ia mampu menggandeng para pengusaha untuk membesarkan olahraga Batam.

"Mencari sponsor untuk olahraga memang susah. Namun, banyak KONI di provinsi lain yang menggunakan dana CSR untuk membesarkan olahraganya, itu yang kami harap," jelasnya.

Ia juga mengultimatum akan langsung menghadap gubernur bersama dengan pelatih dan pengurus cabor lainnya jika tidak bisa bertemu dengan Johannes Kennedy. "Kami hanya ingin jumpai Ketua KONI Kepri, itu saja," tegasnya.

Sebelumnya, Johannes Kennedy menjelaskan masalah dana dari Pemprov Kepri memang agak sulit terealisasi.

"Dalam minggu ini akan turun dari bendahara provinsi," kata Johannes Kennedy belum lama ini.

Ia menjelaskan persoalan ini mungkin terjadi karena Pemerintah Kepri sedang dalam masa transisi. Namun, Kennedy yakin dana akan segera turun karena masuk di anggaran perubahan provinsi.

"Dahulukan dulu pakai uang sendiri, nanti setelah dana cair, uangnya akan diganti," janji Kennedy.(leo/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ABM Motosport Dominasi ISSOM 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler