BEKASI - Warga Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih harus was-was di kala musim hujan. Selain buruknya tanggul dan drainase, masalah baru juga muncul. Pasalnya, lahan resapan yang menjadi satu-satunya harapan warga tak lama lagi bakal beralih fungsi menjadi bangunan.
Lahan yang kini dibangun merupakan ekspansi dari gedung Graha Girsang milik pengembang yang beroperasi di kawasan itu sejak tahun 2009 lalu. Ironisnya, gedung pertemuan itu berdiri persis di bibir Kali Bekasi. Padahal, sebelumnya dalam proses pembangunan sudah mendapat penolakan dari warga. Meski demikian, gedung mewah itu pun akhirnya berdiri juga.
Kali ini, warga menolak pembangunan ekpansi dari gedung Graha Girsang yang sudah dalam tahap pengurukan itu. Dari target 3000 meter persegi yang akan diuruk, kini pengurukan sudah mencapai lahan seluas 1000 meter persegi.
Karenanya, warga merasa keberatan dengan pembangunan gedung yang menggusur lahan resapan itu.
"Sepanjang 2013, sudah empat kali perumahan kami terendam banjir. Banjir terakhir terjadi pada pukul 02.30 WIB dini hari tadi," ujar Andi Firdaus, warga Blok C PML, Jatiasih, Minggu (12/5).
Menurutnya, pengembang tidak pernah menyosialisasikan pembangunan gedung itu ke warga. Padahal, kata dia, selain karena menyangkut kepentingan warga, gedung itu juga berada tepat di depan pintu masuk perumahan.
"Paling bikin warga khawatir, kalau proyek itu bakal bikin ancaman banjir ke perumahan warga makin besar. Soalnya dibangun di daerah resapan yang selama ini menampung air setiap kali Bekasi meluap. Dengan adanya perluasan (Graha Girsang) itu, takutnya banjir makin sering menggenangi perumahan," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmay Efendy sudah pernah memantau lahan resapan itu dan setuju agar di atasnya tidak didirikan bangunan. Sayangnya, kunjungan orang nomor 1 di Kota Bekasi dan anggota DPRD Bekasi itu tak menyurutkan pihak pengembang melakukan ekpansi.
"Mereka izinnya bukan kepada warga yang notabene bergantung kepada lahan tersebut. Tapi, izinnya kepada warga di wilayah (Luar PML) lain yang tak bergantung," ketusnya. (adi/jpnn)
Lahan yang kini dibangun merupakan ekspansi dari gedung Graha Girsang milik pengembang yang beroperasi di kawasan itu sejak tahun 2009 lalu. Ironisnya, gedung pertemuan itu berdiri persis di bibir Kali Bekasi. Padahal, sebelumnya dalam proses pembangunan sudah mendapat penolakan dari warga. Meski demikian, gedung mewah itu pun akhirnya berdiri juga.
Kali ini, warga menolak pembangunan ekpansi dari gedung Graha Girsang yang sudah dalam tahap pengurukan itu. Dari target 3000 meter persegi yang akan diuruk, kini pengurukan sudah mencapai lahan seluas 1000 meter persegi.
Karenanya, warga merasa keberatan dengan pembangunan gedung yang menggusur lahan resapan itu.
"Sepanjang 2013, sudah empat kali perumahan kami terendam banjir. Banjir terakhir terjadi pada pukul 02.30 WIB dini hari tadi," ujar Andi Firdaus, warga Blok C PML, Jatiasih, Minggu (12/5).
Menurutnya, pengembang tidak pernah menyosialisasikan pembangunan gedung itu ke warga. Padahal, kata dia, selain karena menyangkut kepentingan warga, gedung itu juga berada tepat di depan pintu masuk perumahan.
"Paling bikin warga khawatir, kalau proyek itu bakal bikin ancaman banjir ke perumahan warga makin besar. Soalnya dibangun di daerah resapan yang selama ini menampung air setiap kali Bekasi meluap. Dengan adanya perluasan (Graha Girsang) itu, takutnya banjir makin sering menggenangi perumahan," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmay Efendy sudah pernah memantau lahan resapan itu dan setuju agar di atasnya tidak didirikan bangunan. Sayangnya, kunjungan orang nomor 1 di Kota Bekasi dan anggota DPRD Bekasi itu tak menyurutkan pihak pengembang melakukan ekpansi.
"Mereka izinnya bukan kepada warga yang notabene bergantung kepada lahan tersebut. Tapi, izinnya kepada warga di wilayah (Luar PML) lain yang tak bergantung," ketusnya. (adi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahan Napas Saksikan Aksi Jack Fields
Redaktur : Tim Redaksi