Ancaman Pada SBY Diyakini Benar

Selasa, 20 Maret 2012 – 09:14 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hj Melani Leimena Suharly mengatakan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang adanya ancaman terhadap diri presiden dan keluarganya pasti ada dasar dan sumber informasinya.

"Tidak mungkin seorang presiden mengungkap adanya ancaman atas diri dan keluarganya tanpa dasar dan sumber yang layak dipercaya," kata Melani, usai menutup sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara bagi pengurus partai politik, di Park Hotel, Jakarta (19/3).

Jauh sebelum adanya informasi ancaman tersebut, menurut politisi Partai Demokrat itu juga telah terlihat berbagai ancaman politik dari pihak-pihak tertentu bahwa pemerintahan SBY tidak akan berakhir sampai batas waktu yang ditentukan konstitusi yakni 2014.

Bahkan ancaman politik itu, menurut Melani juga direspon positif oleh kader partai politik yang juga anggota parpol koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono.

"Kalau itu hanya suara orang perorang di luar koalisi, pasti Presiden SBY tidak akan merespon. Faktanya ada diantara kader parpol koalisi yang mendukung untuk menghentikan presiden sebelum masa jabatannya berakhir pada 2014," tegas Melani.

Melihatnya gelagat yang tidak kondusif itu, maka sangat pantas bagi seorang presiden mengatakan bahwa koalisi yang ada belum dijalur yang tepat karena dalam prakteknya koalisi tidak solid, imbuh dia.

"Padahal kader parpol koalisi semuanya diberi peran dalam kabinet. Tapi di luar ada juga kadernya yang berbuat aneh-aneh," ujarnya.

Demikian juga halnya dengan momen rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Melani ada sejumlah parpol koalisi yang menggunakan peristiwa tersebut untuk menaikan pamor partainya.

"Menjatuhkan Pemerintahan SBY mereka pahami sangat sulit. Makanya mereka mengeksploitasi isu BBM untuk kepentingan pamor partainya," tegas Melani Leimena Suharly. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Nama Honorer K1 Wajib Dipublikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler