jpnn.com - Polusi udara tak hanya menyebabkan ancaman pada pernapasan dan paru-paru, namun ternyata juga berdampak terhadap kesehatan jantung. Udara yang berpolusi bisa bersumber dari berbagai hal seperti pembakaran kayu, sisa pembakaran mobil dari diesel, maupun dari produk industri.
Berbagai sumber polusi udara tersebut mengandung partikel kecil dan gas yang berbahaya jika Anda menghirupnya, misalnya: gas nitrogen oksida, ozon, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.
BACA JUGA: Kenali 5 Fase Serangan Jantung Saat Olahraga
Particulate matter (PM), yang terbentuk dari partikel padat maupun cair seperti jelaga dan debu. Berbagai partikel tersebut bisa amat berbahaya hingga menyebabkan penyakit yang menyerang kesehatan jantung.
Dampak polusi udara
Penelitian telah membuktikan bahwa polusi udara memberi dampak negatif pada jantung dan peredaran darah dengan cara:
BACA JUGA: Perluasan Sistem Ganjil Genap, Pengecualian Taksi Online Dinilai Akan Memperburuk Polusi Jakarta
- Merusak dinding dalam pembuluh darah, sehingga mengeras dan menyempit.
- Membatasi pergerakan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah dan memberi beban lebih pada jantung.
- Membuat darah yang menggumpal lebih mudah membeku.
- Memengaruhi fungsi listrik normal pada jantung, sehingga menyebabkan irama jantung menjadi tidak teratur.
- Menyebabkan perubahan kecil pada struktur jantung, seperti yang terlihat pada fase awal gagal jantung.
- Kerusakan di atas dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, atau membuat individu yang sudah mengalami masalah pada jantung dan peredaran darah memiliki risiko tinggi terhadap serangan jantung atau stroke.
Contohnya, jika sudah ada kondisi aterosklerosis atau penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah arteri, akan memicu masalah ketika polutan udara menyebabkan terbentuknya plak dan memicu pecahnya arteri. Kondisi ini tentu saja rentan memicu serangan jantung.
Ditemukan bahwa terjadi peningkatan kematian di Los Angeles ketika terdapat konsentrasi tinggi kabut campur asap di udara, dan hal ini terbukti terjadi di negara lain pula.
BACA JUGA: Mengangkat Beban Bisa Membantu Menurunkan Lemak Berbahaya di Sekitar Jantung?
Karena ukurannya yang kecil, polutan udara tidak mudah dideteksi dan lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Proses dimulai ketika masuk dan mengiritasi paru-paru, serta pembuluh darah di sekitar jantung.
Seiring dengan bertambahnya waktu, polutan meningkatkan proses penyakit yang sudah ada pada pembuluh darah arteri. Diketahui bahwa kualitas udara yang buruk bertanggung jawab akan 36 ribu kematian per tahunnya di Inggris, dengan dampak yang signifikan terhadap kesehatan jantung dan peredaran darah.
Sebagian besar kematian yang ditemukan akibat polusi udara adalah penyakit jantung dan stroke.(klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Tanda Anda Kekurangan Vitamin K
Redaktur & Reporter : Yessy