Para pengamat kesehatan memperingatkan para penderita hepatitis C di Australia berada di ambang bencana kematian. Hal ini diungkapkan dalam sebuah konferensi yang digelar di Gold Coast, Queensland.
Dr Miriam Levy, direktur gastroenterology dari Rumah Sakit Liverpool di Sydney, mengatakan keputusan Komite Penasehat Keuntungan Farmasi (PBAC) untuk menolak pemberian subsidi bagi perawatan Hepatitis C bisa menyebabkan 50.0000 penderita Hepatitis C di Australia meninggal, dalam waktu beberapa tahun kedepan.
BACA JUGA: Polisi Australia Selidiki Tuduhan Politisi Berbagi Gambar Porno
"Saya melihat dari tes darah yang menunjukkan keadaan pasien bisa lebih buruk pada tahun-tahun berikutnya," ujar Dr Levy.
Australia hanyalah satu-satunya negara maju di dunia tang tidak menyetujui pemberian subsidi senilai 700 juta rupiah bagi penderita Hepatitis C.
BACA JUGA: Buku Sejarah Makam Pertama di Australia Diluncurkan
Badan PBAC menolak pemberian subsidi tersebut karena harganya yang terlalu mahal untuk diberikan kepada lebih dari 250 ribu orang yang menderita Hepatitis C. Mereka berjanji untuk meninjau kembali keputusan dalam setahun, jika harga pengobatan sudah lebih baik.
Tetapi menurut Dr Levy, 80 persen penderita Hepatitis C di Australia mungkin masih bisa menunggu untuk beberapa waktu hingga harga obat murah. Tetapi beberapa penderita yang terancam mengalami gagal hati membutuhkannya segera.
BACA JUGA: Gamergate Mulai Ancam Kritikus Game Perempuan di Australia
"Mereka sepertinya tidak menganggap sebagai hal yang harus disegerakan. Ini adalah sistem kesehatan yang bisa dijangkau untuk merawat mereka," ujar Dr Levy.
Menurutnya juga beberapa penderita yang putus asa telah mencari pengobatan secara online, salah satu dengan mencoba jenis perawatan 'sofosbuvir', yang dianggapnya sebagai yang terburuk bagi sistem kesehatan.
"Kita telah menghabiskan jutaan dolar untuk merawat dan memperpanjang hidup para penderita kanker, saat harapan hidup mereke tinggal beberapa bulan lagi, namun pengobatan baru ini bisa mencegah kanker bagi penderita Hepatitis C," tambah Dr Levy.
Morag Goodinson adalah salah satu perawat yang baru tahu dirinya menderita Hepatitis C sekitar tiga tahun lalu.
Ia mengatakan saat tahu jika tidak akses ke pengobatan baru empat tahun lalu tersebut sangat menyiksa.
Menurutnya pemerintah telah menganggap hidupnya tidak sebanding dengan biaya pengobatan.
"Saya berpikir apakah akan hidup selama 30 tahun lagi, tetapiu saya ragu jika tidak mendapat perawatan saya dan mungkin malah bisa menyebabkan kegagalan liver," ujar Goodinson.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Sindrom Tourette dengan Komedi