Andi Awalnya tak Percaya Seventeen menjadi Korban Tsunami

Selasa, 25 Desember 2018 – 00:32 WIB
Andi Seventeen semasa hidup. Foto: Source YouTube

jpnn.com - Para personel grup band asal Jogjakarta Seventeen menjadi korban tsunami yang menerjang Tanjung Lesung, Banteng, Sabtu (22/12).Dari seluruh personel hanya sang vocalis Riefian Fajarsyah atau Ifan yang dinyatakan selamat.

Sang basis Muhammad Awal Purbani, gitaris Herman Sikumbang dan road manager Oki Wijaya dinyatakan meninggal dunia. Sementara drummer Andi Windu Darmawan jasadnya sudah ditemukan Senin (24/12). Ada pula seorang kru bernama Ujang. Sedang istri Ifan, Dylan Sahara, jasadnya sudah ditemukan kemarin.

BACA JUGA: 41 Peserta Family Gathering PLN Meninggal, 2 Belum Ditemukan

“Dapat info dari Mas Ifan, kalau Mas Reza selamat tapi ada yang meninggal, Bani dan Oki. Nomernya (Reza) saya whatsapp, telepon dan sms tidak nyaut,” ujar adik manajer Seventen Reza Prihadi, 36, Andi Rahadian, 26, ditemui di kediamannya Perumahan Green House Prawirotaman, Jogja, Minggu (23/12).

Kabar kepastian ini datang dari sang istri Nova Achyar, 36. Nova akhirnya berhasil menghubungi Ifan pukul 07.00. Kepada Nova, Ifan memastikan bahwa kondisi Reza selamat. Hanya saja, bapak dua anak tersebut mengalami luka di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.

BACA JUGA: Ifan Seventeen: Kita Keluarga Sehidup Semati

Andi menuturkan kakak iparnya sempat berbincang dengan Reza. Pernyataan Ifan dikuatkan unggahan video insta story milik Ifan. Terlihat Ifan menjelaskan kronologi singkat dan keadaan Seventen saat ini. Dia dan Reza selamat meski dalam kondisi syok.

BACA JUGA: Doa Gitaris Queen untuk Band Seventeen

Istri dari Herman Seventeen, Juliana Moechtar, menangis saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (23/12/2018). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

“Di video itu kakak saya diperban kepalanya, duduk dibelakang Ifan. Ibu (Enung Nurhayati, 58) menangis terus semalaman, tapi setelah mendapat kabar dari istri mas Reza dan melihat video sudah lebih tenang. Kontak terakhir dengan Mas Ifan katanya jam 08.30 tadi (Minggu, red),” katanya.

Andi menuturkan awalnya tidak percaya Seventeen menjadi korban. Informasi awal justru dia dapatkan dari postingan pentolan grup musik Endank Soekamti, Erix Soekamti. Dia teringkat beberapa personel dan manajemen sempat mengunggah beragam video.

“Saat soundcek mengambil video suasana pantai dan jaraknya cukup dekat. Kalau lihat video saat tsunami terjadi datangnya juga dari belakang panggung,” ujarnya.

Terkait perkembangan terbaru, Andi belum bisa memastikan. Hanya saja personel dan manajemen yang selamat telah dievakuasi ke klinik setempat. Andi juga terus menjalin komunikasi dengan manajemen Seventeen yang berada di Jakarta.

Dia juga belum bisa memastikan kepulangan sang kakak. Ini karena sejak Seventeen pindah homebase Jakarta, kakaknya berdomisili di Bogor. Besar kemungkinan Reza akan pulang ke kediamannya dulu di Bogor baru ke Jogjakarta.

“Info terbaru manajemen Seventeen sudah melakukan penjemputan. Tapi memang tidak mudah masuk ke lokasi karena beberapa ruas jalan masih ditutup.

Humas BNPB Sutopo membenarkan grup musik Seventeen turut menjadi korban. Berdasarkan data yang dia himpun, jarak antara panggung dan bibir laut hanya 3 sampai 4 meter. Saat tsunami terjadi memang tidak ada peringatan. Bahkan gempa sebagai penanda awal tsunami juga tidak ada.

“Acara family ghatering PLN di Tanjung Lesung Pandeglang Banten. Jarak panggung dengan laut dekat sekali, kisaran 3 sampai 4 meter. Tanpa ada peringatan dan tanda-tanda langsung menerjang dari belakang panggung,” jelasnya. (dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seventeen...Jangan Dulu Pergi, Kubergelut dengan Rasa Sedih


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler