Andre Rosiade Puji Keberhasilan Program KUR BRI yang Menyerap 32 Juta Pekerja

Kamis, 25 Agustus 2022 – 06:56 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade memberikan apresiasi kepada BRI yang telah membuka peluang lapangan kerja melalui KUR. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade memberikan apresiasi kepada BRI yang telah membuka peluang lapangan kerja melalui kredit usaha rakyat (KUR).

"Program KUR yang dilakukan oleh BRI berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM, berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi," kata Andre dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (25/8).

BACA JUGA: Peringati HUT ke-77 RI, BRI Rangkul UMKM dalam BRILian Independence Week

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan program KUR yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja.

Bahkan, BRIN menyebut salah satu poin dalam riset tersebut menyampaikan bahwa akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata tiga orang.

BACA JUGA: Program Terbaru BRI untuk Talenta Muda, Ada Akselerasi Karier

Andre menyebut BRI pun memiliki 10,7 juta nasabah existing KUR dari segmen super mikro, mikro dan kecil. Maka, dari penyaluran KUR BRI terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.

"Program KUR memiliki peran yang penting dalam pemberdayaan UMKM. Selain meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap kredit perbankan, program KUR juga berdampak pada penguatan ketahanan dan percepatan pemulihan bisnis UMKM," jelas DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu.

BACA JUGA: Hybrid Bank Jadi Strategi BRI di Era Digitalisasi

Ketua Harian Ikatan Keluarga Minang ini menuturkan KUR memberikan dampak besar terhadap peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Sebab, mampu mendongkrak kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha, memberikan dampak sosial yang tinggi, seperti meningkatnya kesejahteraan keluarga.

"Serta, dampak lanjutan terhadap komunitas usaha," imbuh Andre Rosiade.

Andre menjelaskan pertumbuhan pembiayaan KUR BRI yang pesat dan diikuti manajemen risiko yang memadai menghasilkan kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Bahkan, NPL KUR terjaga di level 1,38 persen.

"Karena itu penyaluran KUR perlu dikelola dengan manajemen risiko yang baik karena KUR menggunakan dana perbankan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI," ucap Andre.

BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp.104,5 triliun kepada 2,7 juta Januari hingga akhir Mei 2022 pada pelaku UMKM.

Angka itu setara dengan 41,12 persen dari target yang dibreakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun. Mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi Sektor Produksi sebesar 57,38 persen.

BRI yang fokus di segmen UMKM, selalu mendapat proporsi penyaluran terbesar dari pemerintah dengan porsi di kisaran 70 persen dari total alokasi KUR nasional. Pada 2022 kuotanya mencapai Rp 260 triliun.

Realisasi KUR BRI tumbuh signifikan sebesar 46,6 persen (yoy) atau mencapai sebesar Rp 124,45 triliun dari total kuota 2022 sebesar Rp 260 triliun hingga Juni. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Andre Rosiade   BRI   KUR   KUR BRI  

Terpopuler