jpnn.com, JAKARTA - Kongres Perhimpunan Mahasiswa Hukum (PERMAHI) ke-VIII akan digelar di Semarang, Jawa Tengah pada 1-4 November 2018 mendatang. Sejumlah figur kader dikabarkan bakal maju dalam kontestasi pemilihan pimpinan pusat PERMAHI. Salah satunya adalah M. Andrean Saefudin.
Andrean yang kini menjabat sebagai Sekjen DPP PERMAHI ini mengusung tagline Permahi Progresif ini menyatakan siap untuk ikut dalam kontestasi tersebut.
BACA JUGA: Panglima TNI dan Kabasarnas Ikut Operasi Pencarian Lion Air
Andrean mengaku optimistis akan mendapatkan dukungan mayoritas dari peserta kongres untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan tertinggi di PERMAHI.
“Kader-kader PERMAHI memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan organisasi secara berkelanjutan. Dalam mewujudkan tujuan itu tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Setidaknya ada dua proses yang harus berjalan secara konsisten dan berkelanjutan yaitu proses kulturisasi dan strukturalisasi. Dan momentum kongres ini harus dimaknai sebagai bentuk perjuangan kader yang hadir atas kesadaran, kecintaan dan loyalitas terhadap PERMAHI, dan jika diberikan amanah Insyaallah saya siap,” tegas Andrean, Selasa (30/10/18).
BACA JUGA: Menhub Copot Direktur Teknik Lion Air
Selain itu, dia menyebutkan bahwa momentum kongres ini merupakan forum strategis untuk mengevaluasi kinerja organisasi, ajang regenerasi kepemimpinan dan merumuskan langkah-langkah strategis bagi kemajuan PERMAHI ke depan.
BACA JUGA: KRI Rigel Temukan Benda Sepanjang 20 Meter, Bodi JT610?
“Realitas kekinian Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia ini coba kami jadikan landasan untuk menyusun platform perjuangan dalam usaha mewujudkan perubahan yang lebih baik di tubuh PERMAHI dengan didasari niat suci, kebersamaan, komitmen, kerja keras dan saling percaya,” ujar pria yang aktif di berbagai Lembaga Bantuan Hukum ini.
Andre menyebutkan ada banyak tantangan yang akan dihadapi PERMAHI di masa mendatang. Terutama menyangkut masalah pola penegakan hukum di Indonesia yang seringkali terkesan lebih mengutamakan aspek kepastian hukum (rechtssicherheit) namun mengabaikan aspek keadilan (gerechtigkeit) dan kebermanfaatan hukum bagi masyarakat (zweckmassigheit).
“PERMAHI, sebagai wadah berhimpun bagi kader-kader profesi hukum, sepatutnya berperan aktif dalam mengkaji berbagai tantangan penegakan hukum yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini agar hukum tidak hanya tegak, namun juga adil dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Disinggung mengenai figur lain yang muncul Andrean mengaku siap bersaing gagasan. Sebab, menurutnya kondisi hari ini bukan hanya sebatas hitung-hitungan secara politis yang harus dikedepankan tapi sudah waktunya seluruh kader PERMAHI menyatukan ide dan gagasan untuk membesarkan organisasi.
"Tentu saya berharap kongres ini jangan sampai menjadi ajang perebutan kekuasaan semata, tetapi lebih kepada momentum konsolidasi organisasi yang dapat menyerap setiap gagasan para kader sehingga mampu memberikan dampak yang posistif bagi kemajuan PERMAHI kedepan,” pungkas Andre.
Selain itu Andre juga menekankan pentingnya PERMAHI menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, terlebih dalam beberapa tahun kedepan Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan dominasi era generasi milenial.
“PERMAHI harus senantiasa merespon arus perubahan zaman, sehingga visi kepemimpinan kedepan harus melakukan berbagai inovasi yang menyesuaikan dengan arus perkembangan informasi dan teknologi yang sudah memasuki era revolusi industri 4.0,” tutup Andre.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemat Dana, Honorer K2 Makan Sebungkus Nasi Bersama-sama
Redaktur & Reporter : Friederich