Aneh, Gunung Slamet Hening tapi Teriakan Aris tak Terdengar

Jumat, 29 September 2017 – 00:12 WIB
Muhammad Charis Munandar dirawat di IGD RSUD dr Soeselo Slawi, Selasa (26/9) malam. Foto: YERRY NOVEL/RADAR SLAWI

jpnn.com - Tim SAR gabungan pada Selasa (26/9) malam berhasil menemukan pendaki yang hilang di Gunung Slamet sejak Minggu (24/9). Sepert apa kisahnya saat hilang?

LAPORAN: YERRY NOVEL

BACA JUGA: Kisah Aris, Bertahan 3 Hari Tanpa Makanan di Gunung Slamet

SAAT ditemukan, kondisi Muhammad Charis Munandar,24, tampak lemas. Wajahnya pucat dan tubuhnya penuh dengan luka lecet.

Meski begitu, warga Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal ini masih bisa sedikit berkomunikasi.

BACA JUGA: Siti Mariam, Pendaki Asal Jakarta Hilang di Rinjani

Terpisahnya Charis dengan temannya berawal saat dirinya sakit perut dan ingin buang air besar (BAB). Saat itu, masih berada di atas pos 5.

“Waktu itu mau turun (dari puncak). Tiba-tiba muncul kabut tebal. Saya seperti dikepung kabut sehingga tidak bisa melihat apa-apa,” tutur Aris, sapaan pemuda ini, saat ditemui di ruang IGD RSUD dr Soeselo Slawi, Selasa malam.

BACA JUGA: Empat Pendaki Gunung Slamet Dilaporkan Hilang

Karena panik, Aris berupaya memanggil teman-temannya yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.

Namun, upayanya itu sia-sia. Kabut yang putih itu semakin tebal. Dia pun tidak bisa melihat teman-temannya. Aris mengaku bingung.

Suasana kala itu tampak hening dan tenang. “Padahal saya sudah teriak-teriak manggil teman-teman, tapi tidak ada yang dengar,” kata Aris.

Kabut tebal itu menyelimutinya cukup lama. Setelah kabut itu pergi, Aris berusaha untuk turun ke bawah. Tetapi, dia tidak tahu jalannya.

Dia pun akhirnya menyusuri sungai sendirian tanpa perbekalan logistik. Jika malam hari, Aris tidur di bawah pohon tanpa menggunakan alas.

Selama tiga hari itu pula, Aris mengaku tidak pernah makan. Dia hanya minum air sungai. “Saya tidak bawa bekal. Saya hanya minum air sungai selama tiga hari,” ucapnya.

Ketua SAR Bumijawa yang memimpin operasi pencarian, Abdul Khayyi, memuji kondisi fisik Aris yang mampu bertahan hidup selama hampir empat hari tanpa makan.

Saat ditemukan, kondisi tubuh Aris sudah lemas dan dipenuhi luka kecil. Aris ditemukan sekitar pukul 18.30 di pos 2 jalur Permadi.

Namun, jalur tersebut sebenarnya bukan merupakan jalur pendakian resmi Gunung Slamet. “Aris ditemukan di kawasan berketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dia mengalami hipotermia,” ujarnya.

Setelah dibawa turun ke Pos Pendakian Gupala, Aris kemudian langsung dibawa menggunakan mobil ambulans ke RSUD Dr Soesilo Slawi, untuk mendapatkan perawatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pendaki Gunung Slamet Muhammad Charis Munandar,24, hilang sejak Minggu (24/9). Charis mendaki bersama 8 orang temannya. (*/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Pendaki Hilang di Gunung Arjuno


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler