jpnn.com, KARANGASEM - Kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung masih belum steril. Salah satunya adalah Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali. Sebagian besar warga di desa tersebut tak mau mengungsi karena merasa wilayahnya masih aman.
Warga Nawakerti yang sempat merasakan letusan Gunung Agung 1963, mengaku saat itu mengungsi setelah gunung meletus.
BACA JUGA: Gunung Agung Erupsi, Ayu Laksmi Tertunda Pulang ke Bali
“Saya sudah wanti-wanti mengatakan bahaya di depan mata, tapi warga malah cuek,” ungkap Perbekel Nawakerti, I Wayan Putu kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Selasa (28/11).
Dia menyebutkan, jumlah warga Nawakerti mencapai 4.343 jiwa atau sekitar 2.000 Kepala Keluarga (KK). Itu terbagi menjadi empat dusun. Dusun Bau Kangin, Bau Kawan, Bau Kaler dan Dusun Laga. Dari jumlah penduduk di sana, hanya sekitar 120 jiwa mengungsi. Sisanya masih beraktivitas seperti biasa.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Agung, Pengiriman Barang Terganggu
Padahal, sebut Putu, warga di sana seharusnya sudah meninggalkan kampungnya sejak Gunung Agung status Siaga. "Jangankan status Siaga, sudah Awas juga tidak mau mengungsi. Lansia, ibu hamil, orang tua yang punya bayi masih tetap bertahan,” ujarnya.
Kawasan tersebut sempat dilanda hujan abu beberapa hari lalu. Bahkan pernah terdengar suara gemuruh, Minggu (26/11). Suara itu diperkirakan berasal dari Gunung Agung.
BACA JUGA: Ngurah Rai Ditutup, 32 Kapal Disiapkan untuk Warga
“Sempat hujan abu keras, warga tetap tidak terpengaruh. Ada suara gemuruh, malah dicari-cari sumbernya suaranya dari mana. Heran saya,” ujar dia lagi.
Melihat aktivitas gunung yang kian mengkhawatirkan, Putu berencana mengerahkan para kepala dusun di desanya agar mengimbau warga mengungsi. Imbauan akan disampaikan melalui pengeras suara.
“Masing-masing kepala dusun, akan keliling membawa pengeras suara besok (Rabu hari ini, Red),” katanya.
Kalau tetap tidak mau? “Selanjutnya saya akan koordinasi dengan Satgas (Satgas Bencana Erupsi Gunung Agung). Saya dilema dengan sikap masyarakat,” katanya. (bx/wan/bay/yes/jpr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asalkan Masih Bersama-sama, Kabar Buruk pun Tidak Masalah
Redaktur & Reporter : Adek