jpnn.com, JAKARTA - Bisnis cryptocurrency belakangan tengah digandrungi anak-anak milenial. Meskipun tidak mudah karena harga yang fluktuatif, bisnis itu tetap menyedot perhatian.
Hal itu mendorong Muh Haady Firmansyah membangun bisnis crypto lokal yang diberi nama ANFT dan Java.
BACA JUGA: Jual Beli Crypto di PointPay Kini Bisa Menggunakan GoPay
Dalam podcast Crazy Rich Kampoeng di YouTube, dia memberikan tips bagi yang ingin terjun ke dunia cryptocurrency.
Dia mengingatkan agar tidak menggunakan uang panas seperti hasil pinjaman online. "Pakai uang dingin saja, uang nganggur karena crypto itu fluktuatif," kata Haady.
BACA JUGA: OJK Hentikan Kegiatan Usaha 11 Entitas Ini, Ada Investasi Crypto
Haady menjelaskan bahwa belakangan ini di dunia crypto ada fenomena unik ke arah NFT (non fungible token) terutama untuk para seniman seperti pelukis.
Lukisan digital di crypto itu dikatakannya terjual hingga satu triliun rupiah. "Nah, barangkali teman-teman mau belajar crypto tetapi tidak punya modal bisa belajar soal NFT," ujarnya.
BACA JUGA: Kemendag Genjot Lahirnya Bursa Crypto
Hal lainnya di dunia crypto yang perlu diketahui adalah terkait Decentralize Finance (DeFi). Biasanya orang membeli crypto menunggu harga naik, lalu dapat cuan, DeFi ini berbeda.
"Melalui DeFi ini, kalau harga crypto turun sekali pun, tetap bisa menghasilkan cuan, karena bisa staking dan farming atau didepositokan kalau dalam istilah konvensionalnya. Jadi harga naik atau turun, tetap potensi cuan," urai dia.
Hebatnya, Haady Firmansyah pun akhirnya membuat token sendiri bernama ANFT dan Java Swap yang bisa dibeli untuk transaksi NFT di marketplace, DeFi staking dan farming.
"Di ANFT, kita bisa beli produk NFT, baik fisik maupun nonfisik. Misal mau beli baju, baju itu di-NFT-kan, di-blockchain-kan. Ada fisiknya, ada non-fisiknya dan dicetak terbatas. Menjadi mahal karena jumlahnya terbatas," imbuhnya.
Sementara Java Swap terinspirasi dari Java Script dan Pulau Jawa (Java) yang bisa diakses melalui web javaexchange.finance, Java juga dicetak terbatas hanya 10 juta.
"Ini karya anak bangsa, benar-benar menonjolkan nuansa Indonesia. Saat launching, harganya 25 rupiah, sekarang sudah di posisi 300 rupiah (0,02 dolar). Targetnya harga bisa tembus 1 dolar," ungkapnya.
Menurutnya kenapa harga crypto bisa turun itu lantaran tidak ada demand. Dia mengatakan tidak ada kegunaan, selain beli lalu disimpan sampai harga naik.
"Nah, di ANFT dan Java ini, utility-nya ada seperti dijelaskan tadi. Walaupun harga turun, masih dapat income lewat staking dan farming," tuturnya.
Dia juga mengembangkan NFT Marketplace non-fisik. "Jadi, bisa jual beli NFT seperti marketplace pada umumnya dan Blockchain game, dengan konsep Play To Earn, main game dapat duit," ujarnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh