jpnn.com - JAKARTA - Keberadaan honorer tercecer baik kategori satu (K2) maupun K2 dinilai sebagai akibat ulah pemerintah. Menurut Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) berjalan sendiri-sendiri sehingga data honorer tidak sinkron.
"Munculnya honorer tertinggal, tercecer, teranulir karena kesalahan KemenPAN-RB dan BKN. Kedua instansi ini harusnya saling berkoordinasi dan bukannya saling lempar handuk. Kami ini merasa dipimpong sama kedua instansi tersebus," katanya kepada JPNN, Jumat (30/5).
BACA JUGA: Pencarian Petinggi Arta Graha Masih Berlangsung
Dia mencontohkan data honorer K2 di antara KemenPAN-RB dan BKN trnyata berbeda. Perbedaan bukan hanya untuk K2 saja, karena K1 pun demikian. Ketika data honorer K1 dipublikasikan di situs BKN, ternyata kemudian diaudit lagi sehingga banyak yang tidak lolos dan diturunkan ke honorer K2.
"Sekarang kami yang K2, kalau ditanya nasib kami selanjutnya, KemenPAN-RB bilang sudah ranah BKN. Datang ke BKN, dibilang kewenangan MenPAN-RB. Tolong jangan permainkan nasib kami," ujarnya.
BACA JUGA: Giliran Komunitas Alumni Undip Dukung Jokowi
Atas nama FHK2I, Titi mendesak KemenPAN-RB dan BKN harus satu visi dan misi dalam mengeluarkan kebijakan untuk honorer K2. Sebab, perbedaan data dari dua instansi pemerintah hanya akan membuat honorer bingung.
"Kami mau ikut yang mana kalau pemerintah tidak kompak? Intinya kami minta kami diangkap CPNS sesuai janji MenPAN-RB," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Didukung Musisi Nasional, Jokowi Syuting Video Klip
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Sahabat Mahfud Siap Menangkan Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi