Anggap Saja Gladi Resik

Sabtu, 20 Maret 2010 – 10:55 WIB

JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Teuku Rezasyah mengakui, memang ada kerugian ekonomi yang dialami pemerintah RI atas penundaan kunjungan Presiden AS barack ObamaHanya saja, lanjutnya, kerugian secara ekonomi tidaklah sebanding dengan sisi positif dari penundaan kedatangan Obama itu.

Sisi positifnya, kata Teuku Rezasyah, pemerintah RI punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri

BACA JUGA: Batal Jadi Orang Tanpa Jenis Kelamin

Terutama, guna mempersiapkan apa saja kiranya materi dan agenda-agenda yang akan disodorkan kepada Obama nantinya
"Masih ada waktu sekitar 100 hari

BACA JUGA: Kunjungan Obama Dibatalkan

Ini waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri," ujar Teuku dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu(20/3).

Karenanya, dia berharap agar masyarakat jangan hanya melihat kerugian ekonomi, yakni pengeluaran-pengeluaran untuk biaya persiapan penyambutan
"Kerugian ekonomi masih bisa ditolerir

BACA JUGA: Obama Kesulitan Adili Osama

Dan yang lebih penting, Obama menunda datang bukan karena kita tidak siap," terangnyaSisi positif lain, penundaan dua kali kedatangan Obama ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah RI dan masyarakat, agar terbiasa dengan kemungkinan-kemungkinan terburuk dalam hubungan diplomasi.

"Anggap saja, persiapan-persiapan yang kemarin itu sebagai gladi resik," ujarnyaDia yakin, Obama tidak akan menunda untuk ketiga kalinyaDalam etika hubungan internasional, penundaan jadwal kunjungan hingga tiga kali adalah sesuatu yang dihindariDia menjelaskan, AS sangat berkepentingan untuk berhubungan baik dengan RIAlasannya, AS berharap,isu-isu Islam moderat bisa selalu datang dari Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar.

Bagi Indonesia sendiri, kedatangan Obama akan menjadi pembuktian bahwa negara ini aman"Aman secara ekonomi, aman secara politik, dan aman untuk investasi," terangnya(sam/jpnn)



kunjungan Obama punya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukti RI Diperhitungkan


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler