jpnn.com - Anggota DPD RI Dapil Sulteng Abdul Rachman Thaha (ART) merespons pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait jemaah yang enggan mengucapkan kata amin saat salat Magrib.
Menurut ART, Zulhas dalam video tersebut menggambarkan ada kelompok yang dipengaruhi fanatisme terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.
BACA JUGA: Intan Fauzi: Zulhas Tokoh Sangat Islami, Tidak Mungkin Melecehkan Agama Islam
Sehingga, saat menjalankan ibadah salat mereka tidak berani melafalkan ‘Amin’ begitu imam selesai membaca Surah Al-Fatihah.
ART mengatakan bahwa Zulhas juga menggambarkan sekelompok umat Islam yang saking fanatiknya terhadap Capres RI Prabowo Subianto, sehingga tidak mau menjulurkan satu telunjuk jari saat tahiyatul akhir, karena khawatir dikira mendukung paslon lain.
BACA JUGA: Sebaiknya Zulhas Minta Maaf, Guyonannya soal Amin dalam Salat Sudah Menyangkut SARA
“Ini sudah sama dengan memperolok-olokkan agama, sudah masuk unsur pidana penistaan agama,” ucap ART dalam keterangannya, Kamis (21/12).
Dia pun meminta kepada Menteri Perdagangan RI sekaligus ketum PAN itu untuk segera mengklarifikasi ucapan dan meminta maaf kepada masyarakat.
BACA JUGA: Laskar Santri Jabar Bereaksi atas Candaan Politik Zulhas tentang Salat
"Jika tidak, saya akan meminta dan mendesak kepada Kapolri untuk lakukan penegakan hukum terhadap Saudara Zulhas. Tangkap Zulhas, proses hukum segera jika tidak lakukan klarifikasi terhadap umat,” kata dia.
Sebelumnya, Zulhas berseloroh bahwa saat ini banyak orang tak lagi menjawab 'Amin' setelah imam membaca Surah Al-Fatihah selepas salat Magrib.
"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta enggak ada masalah, yang jauh-jauh ada loh yang berubah. Jadi, kalau (imam) salat Magrib baca, 'waladholin', Al-Fatihah baca 'waladholin’ Ada (jemaah) yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," ujar Zulhas.
"Ada yang diam sekarang, banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," lanjutnya.
Pernyataan tersebut seolah menyidir pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang disingkat AMIN. (mcr4/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi