"Jauh dari cukup. Anggaran BIN Rp1,4 triliun, yang mana sebelumnya Rp900 miliar," katanya, di gedung parlemen, di Jakarta, Senin (10/9).
Dijelaskan Muzani, memang untuk BIN ada tambahan anggaran. Tapi, menurut dia, itu tidak sesuai dengan beban kerja BIN yang begitu berat. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Komisi I DPR tak akan keberatan dan terus mendorong peningkatan anggaran BIN.
"Kalau soal anggaran, Komisi I DPR RI tidak keberatan untuk menambahkan anggaran guna peningkatan efektifitas koordinasi," jelasnya.
Muzani menambahkan, Komisi I sudah menyampaikan kepada BIN bahwa harus ada budget yang dimaksudkan untuk sebuah tindakan yang mendadak. Menurutnya, lampu hijau sudah diberikan mengingat inteligen bertindak secara tiba-tiba, karena sifat pekerjaannya.
"Kita pahami itu. Tapi jangan sampai kemendadakan inteligen disalahkan, seperti kasus Sampang yang dikatakan oleh Presiden SBY," ujarnya.
Lebih jauh Muzani menyatakan, penambahan anggaran itu juga dimaksudkan untuk peningkatan sumber daya manusia BIN, terutama dalam melakukan tugas pendeteksian dini.
"Kita inginkan peningkatan SDM intel di seluruh Indonesia supaya ada kecepatan, ada akurasi terhadap semua yang didapat BIN dan tidak abal-abal. Tentunya, itu memerlukan SDM yang bagus dan pastinya membutuhkan anggaran," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Barang Bukti, BIN Terus Kembangkan Penyelidikan
Redaktur : Tim Redaksi