Anggaran Cekak, Gedung Sekolah Memprihatinkan

Jumat, 15 September 2017 – 00:46 WIB
SDN 035 Markoni yang termasuk dalam sekolah yang rombelnya tidak memenuhi standar. Foto: Baruna/Kaltara Pos/JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Kondisi beberapa gedung sekolah di Kota Tarakan, Kaltara, masih sangat memprihatinkan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan, Ilham Nor menjelaskan, semua sekolah yang ada di Kota Tarakan dari berbagai jenjang masih ada beberapa yang kurang dari segi sarana dan prasarana.

BACA JUGA: Pilkada Kota Tarakan Terancam Batal

“Meski begitu kita tidak bisa mengatakan sekolah tersebut tidak layak. Jika bilang sekolah tersebut tidak layak namun kenyataannya sekarang sekolah-sekolah tersebut masih digunakan,” katanya.

Sekolah-sekolah itulah yang membutuhkan perbaikan dari dari segi sarana dan prasarananya. “Karena masih banyak gedung sekolah di Kota Tarakan yang masih kecil sehingga ruang belajarnya tidak memenuhi standar,” sambungnya.

BACA JUGA: Pilkada Biak Numfor Terancam Batal

Sekolah-sekolah yang gedung-gedungnya masih kurang seperti SDN 035, SDN 032. Kemudian, untuk SDN 042 kini masih dalam tahap rehap.

Begitu juga dengan SDN 021 dan untuk SDN 026 ini belum tersentuh renovasi karena masih ada gedungnya yang tidak layak untuk dipakai. “Ada juga beberapa sekolah lainnya yang bermasalah dengan gedung,” tambahnya.

BACA JUGA: HUT Kemerdekaan RI di Istana, Suvenir Sedot Anggaran Terbesar

Ia menjelaskan, gedung sekolah yang kurang ini kebanyakan dari ruang kelas dan ruang guru.

Sehingga ada beberapa sekolah yang masih menerapkan sekolah siang serta masih ada pula guru-guru yang mengambil ruang kelas sebagai ruang kantornya.

Untuk rencana pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah setiap tahunnya ia usulkan. Namun dengan kekurangannya anggaran dari pemerintah membuat beberapa rencana tersebut tidak terealisasikan.

Selain itu, ada beberapa sekolah juga yang masih bermasalah dengan lahan. Sehingga masih sulit untuk dikembangkan karena lahannya masih bersengketa dengan masyarakat ataupun dengan instansi pemerintah lain.

“Sangat sulit bagi kami untuk membangun gedung sekolah yang status lahannya masih diklaim oleh warga. Seperti SDN 035, SDN 042, dan SDN 021,” ujarnya.

Pembangunan gedung sekolah baru pun dikatakannya memakan biaya yang cukup besar. Untuk membangun gedung sekolah yang memiliki tiga lantai itu bisa menghabiskan dana sebesar Rp12 miliar-Rp15 miliar.

“Jika berbicara soal anggaran pembangunan sekolah, kita harus menghitung dari segi lahannya, berapa ruang belajarnya akan dibuat. Sehingga semakin banyak rombelnya dan semakin luas areanya, maka akan memakan biaya yang lebih besar,” bebernya.

Ia mengakui apabila ketersediaan mencukupi, ia akan menargetkan untuk merealisasikan pembangunan gedung sekolah SMP 11. Selain itu, ia juga akan memecah 029 menjadi SDN 052.

“Itulah beberapa perencanaan kami pada tahun ini yang dapat direalisasikan apabila anggaran tersedia,” tutupnya. (*/bpp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heran, Anggaran Riset Dipangkas Dua Kali


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler