Angka penyerapan ini mencapai 81 persen dari total anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp 111,266 miliar. Dan anggaran tersebut merupakan anggaran yang paling kecil dari semua anggaran kementerian.
"Anggaran tersebut paling kecil dari seluruh kementerian yang ada di Indonesia," ujar Sekertaris Menteri BUMN, Wahyu Hidayat di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/12).
Sedangkan data dari kementerian menyebutkan penyerapan anggaran di Sekretariat Kementerian BUMN sebesar Rp 61,3 miliar dari pagu anggaran yang disediakan adalah Rp 73,6 miliar.
"Di tingkat Deputi Industri Primer, penyerapan anggarannya hanya Rp 4,3 miliar dari Rp 5,9 miliar dana yang disediakan," papar dia.
Kemudian di Deputi Industri Strategis dan Manufaktur realisasi penyerapan anggarannya hanya Rp 3,9 miliar dari Rp 5 miliar dana yang disediakan. Dan Deputi Infrastruktur dan Logistik penyerapan anggarannya hanya Rp 3,2 miliar dari Rp 4 miliar dana yang ada.
"Untuk Deputi Bidang Jasa penyerapan anggarannya Rp 4,3 miliar dari Rp 5,3 miliar dana yang disediakan dan serta Deputi Bidang Restrukturisasi penyerapan anggarannya Rp 13,17 miliar dari Rp 17,2 miliar dana yang disediakan,".
Namun, masih kata Wahyu, walaupun anggaran kementerian kecil, suntikan dana pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tergolong besar. Selama periode 2012 mencapai Rp 4,6 triliun.
"PMN tersebut diberikan kepada PT Askrindo sebesar Rp 831 miliar, PT Jamkrindo Rp 1,16 triliun, PT Dirgantara Indonesia Rp 1,4 triliun, PT Pindad Rp 300 miliar, PT PAL Rp 600 miliar, PT IKI Rp 200 miliar, dan PT Garam Rp100 miliar," demikian Wahyu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Investor China, 1.400 Sumur Tua Direproduksi
Redaktur : Tim Redaksi