Perkembangan urusan penganggaran kurikulum baru ini dipaparkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Chairil Anwar Notodipotro. "Secara substansi kurikulum, DPR (Komisi X) sudah mendukung," katanya saat dihubungi, Sabtu (15/12).
Pejabat asal Pulau Madura itu mengatakan anggaran umum untuk menjalankan kurikulum baru tahun depan sejatinya juga sudah oke. Tetapi dia mengatakan ada dua pos anggaran soal penerapan kurikulum baru yang belum disetujui Komisi X.
Dikatakannya, pengesahan ini butuh dibahas lagi dalam rapat dengan pendapat (DPR) bersama panitia kerja (panja) revisi kurikulum Komisi X. Chairil mengatakan, dua anggaran soal kurikulum baru yang belum disahkan adalah untuk pelatihan guru dan pengadaan buku-buku pegangan guru dan siswa.
Namun dia masih belum berani menyebut besaran anggaran untuk masing-masing pos itu. Sebab masih harus dibahas bersama dulu dengan Komisi X. "Kita menunggu rekomendasi panja kurikulum dalam waktu dekat," ujarnya.
Meski demikian ia masih optimis. Walau dua anggaran itu belum disahkan, kurikulum baru tetap bisa dijalankan sesuai jadwal. Yakni pada awal tahun ajaran 2013-2014 pertengahan tahun depan.
Menurut Chairil anggaran untuk dua pos tadi cukup mendesak. Terutama untuk pelatihan guru. Dia mengatakan Kemendikbud sudah memiliki konsep pelatihan guru untuk menjalankan kurikulum baru ini. Sistem pelatihan untuk para guru ini berjenjang layaknya pada sistem multi level marketing (MLM).
Upaya ini dimulai dengan melatih atau mendidik para calon pelatih master teacher. Para pelatih master teacher ini bisa guru, kepala sekolah, atau pengawas. Kemendikbud menentukan kriteria ketat untuk merekrut para pelatih master teacher ini.
Di antara kriterianya adalah mereka yang memiliki rekam prestasi tingkat nasional dan internasional. "Nanti kami buka rekrutmen. Selain itu para kandidat juga sedang diidentifikasi," tutur Chairil.
Dia mengatakan para pelatih master teacher ini tidak representasi provinsi. Sebab tidak ada jaminan di setiap provinsi ada guru yang memenuhi kriteria itu. Para pelatih ini juga nantinya akan diberi honor secara khusus yang nominalnya masih dikaji.
Pada proses berikutnya, para pelatih itu akan menularkan ilmunya kepada master teacher. Charil mengatakan jika kuota master teacher merupakan representasi provinsi.
Dalam penghitungan sementara, kuota master teacher diperkirakan antara lima sampai sepuluh orang per jenjang pendidikan per provinsi. Para master teacher ini adalah para pendidik yang memiliki nilai uji kompetensi guru (UKG) paling tinggi di setiap provinsi. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tari Saman, Mengalami Dilema Meski Sudah Mendunia
Redaktur : Tim Redaksi