Anggaran Pelatnas 2019 Hanya Rp 500 M, Tidak Ideal

Minggu, 28 Oktober 2018 – 00:45 WIB
Renang. Ilustrasi Foto: Sofyansyah/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI sudah memutuskan alokasi APBN untuk kemenpora Kamis malam (25/10). Dalam rapat rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga di Gedung Nusantara I itu, mereka sepakat di angka Rp 1,95 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari yang diajukan kemenpora. Yakni sebesar Rp 2,88 triliun.

Nah, dari jumlah itu, hanya Rp 500 miliar yang digunakan untuk pelatnas SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Juga lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 735 miliar.

BACA JUGA: Lobi Panitia SEA Games 2019 demi Panjat Tebing

Padahal, kemenpora sudah menjajikan lebih banyak tryout buat para atlet. Terutama yang mendapat emas di Asian Games 2018 lalu.

Minimnya dana membuat kemenpora harus berpikir keras. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan menyusun skala prioritas. Yang paling berpeluang meraih medali di SEA Games 2019 dan lolos ke Olimpiade 2020 bakal diberi dana lebih.

BACA JUGA: Asa Kriket Dipertandingkan di SEA Games 2019

''Saya sudah minta seluruh federasi induk cabor membuat perencanaan prioritas. Tidak hanya per cabor, tapi juga number of event-nya juga. Kita utamakan nomor-nomor yang paling tinggi peluangnya,'' papar Mulyana, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora.

Pengamat olahraga Djoko Pekik Irianto menilai jumlah Rp 500 miliar tidak ideal. Untuk persiapan dua ajang, yang ideal adalah Rp 900 miliar. ''Dengan asumsi untuk pelatnas 700 atlet menuju SEA Games, dan mengikuti kualifikasi Olimpiade. Targetnya meloloskan 40 atlet (ke Olimpiade, Red),'' terangnya saat dihubungi Jawa Pos.

BACA JUGA: AJSF Perjuangkan Jet Ski Digelar di SEA Games 2019

Jika anggaran sudah mentok dan tidak bisa ditambah, maka harus mengambil langkah efisien. Yakni, fokus di number of event dan atlet yang berpotensi lolos olimpiade. Mengacu pada kesuksesan Indonesia di Asian Games 2018.

Pria yang juga berprofesi sebagai dosen olahraga Universitas Negeri Yogyakarta itu menilai, prestasi olahraga itu terukur. Setiap atlet pasti memiliki rekor. ''Data dari Asian Games sudah ada, tinggal disiapkan dan hitung-hitungannya. Kira-kira punya peluang nggak di Olimpiade,'' katanya.

Sedangkan atlet yang tidak berpeluang ke Olimpiade, bisa dipersiapkan untuk terjun di single event atau multievent yang lebih rendah. Yang paling dekat adalah SEA Games 2019.

Djoko tidak menampik cara tersebut bakal menimbulkan kecemburuan antar cabor maupun atlet. ''Untuk menepis kecemburuan, setiap atlet harus didukung data yang akurat,'' tandasnya. (han/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas Judo Jangan Hanya Pikirkan SEA Games 2019


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler