Kabar penolakan anggaran itu dipaparkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Abubakar. Menteri yang juga kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, pihaknya sedang meminta bantuan kepada Wapres Boediono terkait penganggaran untuk pengangkatan tenaga honorer K2 itu.
"Masukan Wapres, kami (Kemen PAN-RB, red) diminta mengajukan usulan lagi ke Kemenkeu," tandasnya. Usulan seperti ini juga sempat dilontarkan jajaran Kemenkeu sendiri.
Awalnya pihak Kemen PAN-RB keberatan dengan usulan tersebut. Sebab meskipun mereka memasukkan usulan lagi, belum ada jaminan dari Kemenkeu akan merestui penggunaan anggaran untuk pengangkatan honorer K2 itu. Azwar memaparkan, dalam usulan baru tersebut, anggaran untuk pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS dikoreksi menjadi sekitar Rp 90 miliar.
Sampai saat ini Kemen PAN-RB belum membeber alasan Kemenkeu mengedrop anggaran pengangkatan honorer K2 itu. Muncul dugaan, anggaran Rp 200 miliar itu tidak disepakati karena berpotensi tumpang tindih dengan duit untuk tes tulis CPNS dari pelamar umum atau non tenaga honorer.
Pihak Kemen PAN-RB begitu ngeyel melaksanakan pengangkatan tenaga honorer K2 itu. Sebab, upaya pengangkatan ini menjadi amanah Peraturan Pemerintah (PP). Dalam PP tentang pengangkatan honorer menjadi CPNS itu, pemerintah diwajibkan mengangkat tenaga honorer K2 mulai tahun ini hingga 2014 nanti.
Jumlah tenaga honorer K2 saat ini mencapai 600 ribuan orang. Tetapi pemerintah memastikan seluruh tenaga honorer K2 itu tidak diangkat semuanya. Kepastian kuota pengangkatannya, masih menunggu analisa kebutuhan pegawai di instansi pusat, provinsi, kota, dan kabupaten.
Rencananya, tes tulis pengangkatan honorer K2 itu akan dilaksanakan pada antara Juni atau Juli depan. Nama-nama tenaga honorer K2 yang berhak mengikuti tes pengangkatan tahun ini juga belum dilansir. Pemerintah memastikan jika tenaga honorer K2 siluman mengikuti ujian ini. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NU Ingin Ekspor Ajaran ke Timur Tengah
Redaktur : Tim Redaksi