jpnn.com, MAMUJU - Keluarga Hermawan mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
GP Ansor melalui perusahaan travel haji dan umrah miliknya, PT Sorban Nusantara, mengumrahkan keluarga Hermawan.
BACA JUGA: BNPB Bantah Pengusiran Relawan Gempa dan Tsunami Sulteng
Apresiasi itu diberikan langsung kepada ayah almarhum di rumahnya di Dusun Lotu Lara 3, Desa Karossa, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (10/10).
Hermawan sendiri merupakan anggota Banser yang meninggal dunia saat bertugas menjadi relawan gempa di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pascagempa, Jumlah Penumpang di Bandara Palu Meningkat Pesat
Saharuddin, ayah Hermawan, mengaku tidak bisa berkata-kata saat menerima apresiasi dari GP Ansor.
Bahkan, seluruh anggota keluarga yang hadir pun langsung menangis setelah mengetahui mendapat hadiah dari Ketum GP Ansor.
BACA JUGA: Kata Siapa Pemerintah Lamban Tangani Bencana?
"Alhamdulillah, saya tidak menyangka ternyata anak saya luar biasa pengabdiannya. Hingga akhir hayatnya dia berkhidmat bersama Banser," kata Saharuddin.
"Saya atas nama keluarga almarhum Hermawan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pengurus Pusat GP Ansor, terutama Ketum Gus Yaqut. Terima kasih banyak atas hadiah umrah ini," lanjut Saharuddin.
Sementara itu, Gus Yaqut menilai sudah sepantasnya keluarga Hermawan mendapat apresiasi tersebut.
Menurut Gus Yaqut, dedikasi Hermawan sebagai anggota Banser yang tulus membantu para korban gempa Palu sungguh luar biasa. Bahkan, almarhum mengabaikan sakitnya demi membantu para korban gempa.
"Hadiah ini tak seberapa dibanding pengorbanan almarhum kepada kemanusian. Hanya inilah yang bisa kami berikan. Saya yakin almarhum husnul khotimah," kata Gus Yaqut di sela kegiatan Kirab Satu Negeri, Rabu (10/10).
Gus Yaqut menjelaskan, Hermawan meninggal dunia saat penanganan gempa Palu pada Kamis (4/10) lalu. Hermawan merupakan anggota tim Banser Tanggap Bencana PC GP Ansor Mamuju.
Hermawan bertugas mengarahkan pengungsi pascagempa dan tsunami Palu dan Donggala. Dia meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas di Bandara Tampa Padang Mamuju. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kejar Narapidana Sulteng yang Kabur Saat Gempa
Redaktur : Tim Redaksi