JAKARTA - Akademisi Universitas Gajahmada (UGM) Fajrul Falaakh menanggapi hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), bertajuk 'Peluang dan Harapan DPD RI : Sebuah Evaluasi Publik, Minggu (26/2) di Jakarta. Menurutnya, kendala yang dihadapi DPD bukan hanya dari sisi masalah formal semata, seperti kewenangan yang terbatas tapi juga masalah keangggotaan DPD sendiri secara internal.
Fajrul pun lantas mengkritik survei LSI yang tidak menampilkan variabel kinerja DPD hubungannya dengan profil masing-masing anggotanya. "Barangkali ada faktor di internal DPD yang menyumbang. Sering saya dengar dari Anggota DPD, kita ini masih kalah populer dari LSM," ujarnya.
Menurut dia, fungsi sederhana adalah DPD harusnya bisa mengartikulasikan kepentingan daerah. "Itu saja. Jangan-jangan ada kelemahan pada DPD itu sendiri. Dengan kata lain, pemahaman mereka mengenai persoalan daerah," ungkap dia.
"Pemahaman mereka mensubtiasnsikan itu pun kurang memadai dalam arti seperti standarnya lembaga nasional, kemampuan mengartikulasikan kepentingan publik tidak cukup jalan," kritis Fajrul.
Namun demikian, lanjut dia, temuan LSI harus menjadi pemicu bagi DPD. Bahwa persoalan yang dihadapai DPD bukan hanya sedikitnya atau ketidakpunyaan kewenangan yang diatur oleh konstitusi. "Tapi kinerja mereka sendiri yang harus ditingkatkan. Peningkatkan kualitas kelembagaan harus dilakukan terus menerus," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utusan Khusus Presiden Kini Setingkat Menteri
Redaktur : Tim Redaksi