BATAM - Warga Kota Batam, Asmawi mengatakan masyarakat kenal dengan DPR karena prilaku sejumlah anggotanya yang korup hingga berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan suka plesiran ke luar negeri.
"Saat ini di depan kita ada lagi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang hingga kini belum memiliki prilaku seperti anggota DPR yang korup dan suka plesiran. Kita ingin tahu apa yang sudah dilakukan DPD untuk daerah," tanya Asmawi, dalam acara silaturahmi Ketua Senat DPD RI dan 4 senator Kepulauan Riau (Riau) dengan masyarakat di aula kantor Walikota Batam, Rabu (18/4).
Selain mempertanyakan kontribusi DPD terhadap daerah, Asmawi juga mengungkap prilaku oknum kepolisian di Kota Batam yang terkesan membiarkan peredaran narkotika.
"Peredaran narkotika dihampir setiap tempat hiburan terkesan dibiarkan. Tapi kalau warga Batam beli mobil bekas dari Singapore bukan main sulitnya. Diperlukan waktu dua bulan untuk beli mobil bekas dari Singapore sementara transaksi narkotika sangat lancar," ungkap Asmawi.
Kepada empat anggota senator asal Kepri dan Ketua Senator RI kami meminta mohon disampaikan kepada Kapolri bahwa oknum kepolisian di Kota Batam ini tidak berkomitmen memberantas peredaran narkotika dan mempersulit masyarakat dalam berurusan dengan kepolisian, harap Asmawi.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Panglima Laskar Forum Pembela Islam (FPI) Kota Batam Edwin Nasution. "Bagaimana mewjudkan Kota Batam menjadi kota yang manusia sementara narkotika beredar di pusat-pusat hiburan Kota Batam," kata Edwin Nasution.
Sebelum FPI melaporkan masalah peredaran narkotika ini kepada senator asal Kepri hari ini, lanjut Edwin, FPI juga sudah melaporkan fenomena ini kepada Kapolda dan Kapolres tapi tidak direspon.
"Kami masih punya kesabaran untuk belum menindak diskotik sebagai tempat peredaran narkotika dan sangat berharap Ketua Senator melaporkan ini ke Kapolri," harap Edwin Nasution. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpera Bakal Entaskan Rumah Kumuh di 33 Daerah
Redaktur : Tim Redaksi