jpnn.com, CIREBON - Ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7) siang.
Aksi damai tersebut merupakan bentuk protes dan klarifikasi terhadap ucapan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto yang dianggap telah melukai insan pesantren se-Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Gus Jazil Ingin Santri Berperan Dalam Melawan Covid-19
Dijaga ketat petugas Kepolisian dan Satpol PP, aksi yang diikuti 300 lebih santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Cirebon itu berlangsung kondusif.
Namun saat massa memaksa masuk, aksi saling dorong antara santri dan petugas sempat terjadi. Beruntung kordinator aksi dan petugas bisa meredam suasana.
BACA JUGA: Ribuan Santri Ikut Rapid Test Corona di Bekasi
“Hermanto yang terhormat, bapak adalah perwakilan rakyat, kami tunggu bapak di sini untuk bertemu kami,” ucap salah seorang santri.
Tak berselang lama, Hermanto didampingi Ketua DPRD Mohamad Luthfi keluar dan menemui para santri.
BACA JUGA: Jelang Hari Pernikahan, Astaga, Mbak Upik Malah Berbuat Dosa
Di hadapan santri, Hermanto dengan tegas meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap telah melukai insan pesantren.
“Meminta maaf pernyataan saya dalam rapat kerja di mana saya menggunakan kata-kata yang menyinggung teman-teman pesantren,” ungkap Hermanto.
Hermanto juga menjelaskan, perizinan pesantren harus diurus karena saat ini banyak sekolah yang gabung dengan pesantren. Sedangkan untuk bantuan operasional sekolah, menurutnya harus ada perizinan.
“Perizinan pesantren itu suatu keharusan karena banyak sekolah yang bergabung dengan pesantren di mana dana operasional tidak bisa cair kalau perizinan tidak ada,” lanjutnya. (sep/pojokjabar)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti