Angin Gusty Menghancurkan Puluhan Rumah, 200 Warga Terpaksa Mengungsi

Selasa, 22 Oktober 2019 – 14:00 WIB
Anggota Koramil Cisarua saat mengecek rumah warga yang terkena dampak angin gusty, Senin (21/10). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya diterjang bencana angin gusty, Senin (21/10) dini hari. Puluhan rumah rusak dan membuat ratusan warga mengungsi.

Angin gusty adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba–tiba atau mendadak lebih dari 15 knots yang berlangsung hanya dalam beberapa detik.

BACA JUGA: Belasan Rumah di Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang-Hujan Deras

Masikun (45), tak henti-henti memandangi atap rumahnya. Sesekali ia menunjuk-nunjuk ke arah rumahnya yang habis diterjang angin kencang Senin dini hari. Ia dan keluarganya dibuat panik saat asbes rumahnya berterbangan, tersapu angin.

“Semua sedang tidur. Tiba-tiba suara berisik terdengar di dapur. Tidak lama asbes runah saya semua terangkat. Langsung saya bawa keluar semua orang yang ada di rumah,” kata Masikun yang tinggal di Kampung Citeko Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor.

BACA JUGA: Puluhan Rumah di Bogor Rusak Akibat Tersapu Angin Puting Beliung

Masikun tidak sendiri. Dini hari itu ada ratusan warga yang mengalami nasib serupa. Terbangunkan dengan suara berisik lantaran atap bangunan yang berterbangan.

“Ada 200 warga yang terdampak angin itu. Dengan jumlah rumah rusak sebanyak 26 unit. Semua atapnya rusak tersapu angin,” kata Sekcam Cisarua Dita Aprilia.

Wanita yang akrab disapa Dita itu menjelaskan, ada beberapa desa yang terdampak. Selain di Citeko, ada juga di Desa Cibereum. Tapi dampak yang paling parah berada di desa Citeko.

Saat ini, lanjut Dita, seluruh warga yang terdampak diungsikan sementara. Mengingat kondisi angin masih kencang. Juga seluruh rumah warga yang terdampak tidak ada atapnya.

“Mereka kita ungsikan. Tadi kita bersama dengan Muspika, mulai dari koramil Cisarua dan Polsek Cisarua ke lokasi memberikan bantuan sementara,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Danramil Cisarua Capten Inf Aris menjelaskan, saat ini pihaknya bersama denga warga melakukan kerja bakti dan gotong royong memperbaiki atap rumah. “Kami lakukan kerja bakti bersama warga,” ujarnya.

Ia pun meminta agar warga jangan dulu pulang ke rumah masing-masing sementara. Karena dikhawatirkan akan adanya angin susulan.

“Kami semua Muspika meminta untuk tetap di pengungsian. Sampai benar-benar aman dan seluruh rumah sudah bisa dihuni kembali,” pintanya.

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Citeko Asep Firman Ilahi mengatakan, bencana yang menimpa Desa Citeko dan Desa Cibereum adalah fenomena angin gusty atau angin kencang. “Ini terjadi pada ketinggian 850 mb atau sekitar 1000 meter dpl,” katanya.

Ia menjelaskan, angin gusty ini memiliki kecepatan tinggi antara 25-40 km per jam yang disebabkan oleh low level intertropical jetstream (jetstream antar tropis lapisan rendah).

“Dampak angin kencang ini hanya dirasakan oleh warga yang berada di dataran tinggi antara 900 meter hingga 1.500 meter. Yang terjadi semalam itu dimulai tengah malam tadi hingga sekarang. Kecepatan angin maksimum sampai saat ini tercatat 40 knot atau 48 km/jam pada pukul 04.00 WIB,” jelasnya.

Ia pun memperingatkan agar warga tetap waspada dan siaga. Mengingat fenomena ini masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan. “Dua sampai tiga hari kedepan masih terjadi,” tukasnya. (all/c)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler