jpnn.com, MAKASSAR - Hujan lebat disertai angin puting beliung menerjang Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin menyebutkan ada lima titik terdampak terjangan angin puting beliung, termasuk Masjid Al Markaz Al Islami.
BACA JUGA: Angin Puting Beliung Terjang Lombok Tengah, Belasan Rumah Rusak, 2 Orang Luka-Luka
"Data yang masuk ke kami ada lima titik," sebutnya.
Hendra merincikan lima titik yang terdampak dua titik di pemukiman warga Jalan Tinumbu, dan masing-masing satu titik di Maccini Parang, Masjid Jabal Nur, dan pemukiman Komplek Angkatan Laut, Tamalaba.
BACA JUGA: Puting Beliung Terjang Lombok Tengah, Sejumlah Warga Terluka
Satu titik kejadian di Masjid Al Markaz Al Islami, tepatnya pada ruangan lantai satu yang biasa digunakan untuk hajatan pengantin dan pertemuan.
BACA JUGA: Banyak Rumah Porak-poranda Diterjang Puting Beliung
Kerusakan yang terjadi di Masjid Al Markaz Al Islami, Bontoala, Makassar, akibat terjangan angin puting beliung. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Berdasarkan video viral yang beredar di media sosial, dampak angin puting beliung merusak pintu masuk dan dinding kayu Masjid Al Markaz Al Islami, yang berada antara Jalan Sunu-Masjid Raya, Kecamatan Bontoala.
"Dilaporkan ada pohon tumbang, dan angin kencang menyapu atap rumah warga sekitar satu jam lalu," ungkap Hendra.
Menanggapi kejadian tersebut, pihaknya kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada di tengah puncak musim hujan tahun ini.
"Kami mengimbau pertama, waspada angin kencang yang berdampak pada pohon tumbang, serta papan reklame di sekitar kita," katanya.
Masyarakat juga diimbau untuk mengakses informasi terkini peringatan cuaca dini pada kanal informasi resmi BMKG.
Hendra menambahkan hingga saat ini pihak BPBD belum menerima laporan ada korban jiwa saat angin puting beliung menerjang Makassar.
"Sampai saat ini tidak ada dilaporkan korban, tetapi anggota kami sudah disebar ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen untuk memastikannya," ujar Hendra. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi