Angka Golput di Jakbar Turun

Jumat, 21 September 2012 – 06:45 WIB
JAKARTA - Antusias warga Kotamadaya Jakarta Barat mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) putaran kedua pilkada DKI Jakarta cukup tinggi. Diperkirakan angka golput di Kotamadya yang dipimpin Walikota Jakarta Barat H Burhanudin itu pun berkurang. "Angka golput Putaran kedua pilkada DKI Jakarta turun,"kata Junaidi, ketua KPU Kota Administrasi Jakarta Barat, kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin (20/9).

Junaidi mengemukakan meningkatnya jumlah warga kotamadya Jakarta Barat  datang ke TPS lantaran kandidat yang dipilih pada putaraan kedua kali ini lebih sedikit ketimbang putaran pertama. Sebab, masyarakat tidak perlu bimbang dalam mencoblos pasangan calon. " Kalau putaran pertama kan ada enam calon. Kalau sekarang dua, jadi lebih mudah memilihnya, warga nggak bimbang," katanya.

Selain itu, peran serta masing-masing tim sukses pasangan calon untuk menghimbau kepada masyarakat untuk datang ke TPS lebih gencar dari pada putaran sebelumnya. Sehingga tugas KPU dalam mensosialisasikan kepada masyarakat untuk datang ke TPS sangat terbantu. "Tim sukses belakangan ini sangat gencar untuk meminta pendukungnya datang ke TPS, karena tim sukses  ingin menang, dan menyebabkan golput rendah," paparnya.

Tidak hanya itu, pada pemilihan kali ini, kata Junaidi, jadwal pencoblosan bertepatan dengan hari Kamis. Dimana, masyarakat banyak yang mengambil masa cuti pada hari Jum"at dan ini dimanfaatkan oleh mereka berlibur bersama keluarganya. "Sebelum mereka pergi mereka menyempatkan untuk datang ke TPS, karena TPS kami buka pukul 07.00 WIB," paparnya.

Ini pun diperkuat dengan pemantauan penganti ketua KPU lama, almarhum Sjahrin Lumbantoruan saat memantau beberapa TPS di delapan Kecamatan di Jakarta Barat, salah satunya TPS 25 di kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, di lokasi tersebut dari 501 DPT,  yang mendatangi TPS berjumlah 370.

Selanjutnya, TPS 80 di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk. di lokasi tersebut dari 527 DPT yang mendatangi  TPS berjumlah 409. "Di bandingkan pilkada sebelumnya, angka golput kali ini sangat rendah, pilkada putaran pertama golputnya mencapai 33 persen dari jumlah DPT 1.496. 752, sekarang menjadi 30 persen dari DPT 1.510.159 DPT," katanya.

Gun Gun Heryanto, Pengammat The Political Literacy Institute mengemukakan tren angka Golput di pilkada DKI Jakarta 2012-2017 memang turun, pasalnya pasangan calon sukses masuk ke pemilih cair yang menjadi swing voters, yakni mereka yang menjadi basis kandidat lain di Putaran pertama. "Tim sukses pasangan calon  mampu mencuri perhatian kelas menengah atas yang jadi kelompok undecided voters," katanya.

Ini semua, lanjut dia,  menggambarkan peta dukungan pemilih DKI yang semakin rasional dan tersedianya sosok transformatif dan dianggap memberi harapan. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke-Nara Produk Kawin Paksa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler