jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni prihatin mendengar makin meningkatnya angka kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia.
Menurut data IDAI, satu dari delapan kasus konfirmasi Covid-19 adalah anak-anak.
BACA JUGA: Angka Rerata Kasus Covid-19 Sudah Melampaui Standar WHO, Waspada!
Data IDAI juga menunjukkan case mortality (tingkat kematian) mencapai tiga sampai lima persen, terbilang tertinggi di dunia.
“Ini sungguh mengkhawatirkan karena benar-benar mengancam keselamatan anak-anak. Pemerintah dan para pemangku kepentingan harus membaca angka-angka tersebut sebagai ancaman serius,” ujar anggota Komisi VIII tersebut, Kamis (24/6).
BACA JUGA: Gubernur Anies: 16 Persen Anak-Anak di Jakarta Terpapar Covid-19
“Fokus pemerintah saat ini pada penyebaran dan pencegahan, tetapi sepertinya anak-anak luput dalam hal ini. Anak-anak juga harus mendapat perlindungan memadai,” imbuh anggota Fraksi NasDem tersebut.
Lisda berharap semua lapisan masyarakat menyadari bahwa kini anak-anak menjadi kelompok yang terancam pandemi Covid 19.
BACA JUGA: Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia, FSGI: PTM Juli 2021 Wajib Ditunda
Menurutnya, rencana pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli nanti sebaiknya ditinjau kembali karena situasi masih sangat rawan.
“Ini (PTM) harus ditinjau kembali. Jika memang tidak memungkinkan dan hanya akan menambah klaster baru sebaiknya ditunda dulu. Atau kembali menggunakan sistem zonasi sesuai dengan status masing-masing daerah, tetapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
Dia juga berharap kepada seluruh pihak agar tetap menjaga protokol kesehatan terutama bagi yang harus bekerja di luar rumah.
Hal ini juga merupakan salah satu langkah dalam menyelamatkan keluarga dari ancaman virus corona.
“Menerapkan protokol kesehatan, merupakan salah satu tanda sayang kepada keluarga terutama anak. Kami berharap kepada orang tua yang bekerja di luar rumah, agar tetap menerapkan protokol kesehatan, memberikan batasan bermain bagi anak terutama di lokasi kerumunan,” katanya. (*/adk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adek