Angka Kematian Disebabkan Virus Corona Hanya 3 Persen

Jumat, 06 Maret 2020 – 17:09 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, mengatakan angka kematian yang disebabkan virus corona tergolong kecil, hanya berkisar tiga persen.

Oleh karena itu, Yuri meminta masyarakat tidak panik dan melakukan pendekatan hidup sehat untuk menangkal penyakit tersebut.

BACA JUGA: Waspada Corona, Ahmad Sahroni: Imigrasi Harus Perhatikan Riwayat Perjalanan Pelancong

"Kalau dilihat dari angka kematiannya masih dua sampai tiga persen, jika dengan MERS dan SARS yang jauh lebih tingggi. Dan sebenarnya di dalam kultur masyarakat kita sebenarnya sudah tahu dan sudah mampu melaksanakan upaya mencegahnya," kata Yuri di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (6/3).

Menurut Yuri, masyarakat saat ini sudah memahami bagaimana menghadapi influenza. Salah satunya mengurangi aktivitas fisik, menambah asupan gizi dan menggunakan masker.

BACA JUGA: Dirut RSPI Sebut Pasien Positif Corona Sudah Bisa Video Call dan Ganti Baju Sendiri

"Hal-hal ini sudah tepat, sudah baik. Tidak kemudian menjadi panik, tidak seperti gambaran-gambaran di Wuhan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu ini peluang bagi kita untuk berperan," kata dia.

Yuri menerangkan, gambaran besar munculnya virus Corona di seluruh negara sulit untuk dideteksi. Sebab, penyakit ini kadang ditandai dengan influenza sedang dan beberapa juga ringan. Bahkan ada yang terkena virus Corona terlihat dalam kondisi sehat.

BACA JUGA: Perempuan Usia 99 Tahun Meninggal akibat Virus Corona

"Inilah tantangan bersama kita untuk masyarakat sehingga sekarang kekuatan bersarnya adalah kami bersama-sama membangun edukasi di masyarakat agar bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi sakit. Bukan untuk menjadi panik, kemudian melakukan tindakan irasional sehingga malah merugikan banyak aspek," kata dia. (tan/jpnn)


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler