Angka Kematian Ibu-Bayi Masih Tinggi

Sabtu, 28 April 2012 – 10:47 WIB

PAINAN - Rendahnya pengetahuan ibu hamil melahirkan, terutama pada daerah terpencil di Pessel, menjadi penyumbang tingginya angka kematian ibu dan bayi di daerah itu. Berdasarkan data dan laporan yang masuk pada dinas kesehatan setempat pada 2011, dari perbandingan 100 ribu ibu melahirkan, yang meninggal sebanyak 108 orang.

Angka ini memang berbeda dengan kasus bayi yang meninggal. Dari 1000 yang lahir, hanya 12 orang meninggal. Angka ini sudah diatas standar capaian Nasional pada 2015 nanti. Sebab target Nasional tiga tahun ke depan itu, dari 1.000 orang bayi lahir, 23 orang yang meninggal. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pessel Syahrizal Antoni, menyatakan, Dinkes memang tengah berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, termasuk angka kesakitan.

"Agar terget ini tercapai, dilakukan pendataan khusus ke lapangan menyangkut dua hal ini sambil terus melakukan sosialisasi. Jaminan sehat terhadap ibu dan bayi ini menjadi tanggung jawab bersama. Bila terjadi kelainan dalam masa hamil, segera berobat ke dokter atau bidan terdekat," terangnya.

Saat ini diakui masih ada di antara masyarakat yang tinggal di daerah terpencil memanfaatkan jasa dukun dalam melakukan persalinan. Semua itu memang disebabkan karena kepercayaan terhadap dukun beranak masih belum hilang.

"Karena di segi penyulitan lahir dan sterilisasi dalam melakukan pertolongan kelahiran tidak terjamin. Sehingga semua daerah terpencil itu ditargetkan harus memiliki tenaga kesehatan seperti bidan, disamping juga intensnya sosialisasi," ungkapnya.

Ditambahkanya, saat ini di Pessel terdapat 18 Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan. Selain itu juga ada 91 Pustu. Sedangkan pada beberapa nagari juga dibangun Puskesri yang jumlahnya sudah mencapai 149 unit.

"Dari jumlah sarana itu, tenaga medis yang tempatkan terdiri dari 254 tenaga bidan dan 26 dokter umum dan 11 dokter gigi. Mereka ini dalam menjalankan tugas dilapangan harus menyatu dengan masyarakat agar desa atau kampung  siaga yang sudah terbentuk sebanyak 286 di Pessel saat ini mampu menjadi garda terdepan dalam menghadapi kondisi imergensi di lapangan," ungkapnya.

Ditambahkanya, angka kematian bayi tahun 2010 dibanding 2011 memang mengalami peningkatan. Pada 2010 jumlah bayi meninggal sebanyak delapan orang dari per 1.000 kelahiran. Dan ibu melahirkan sebanyak 109 per 100 ribu yang melahirkan.

"Dari gambaran tadi, sehingga terlihat angka kematian bayi dibanding kematian ibu lebih telah memenuhi target nasional di 2015," jelasnya.

"Capain ini akan diupayakan terus membaik pada tahun 2012 ini. Sebab, derajat kesehatan Pessel dinilai tercapai bila standar atau target nasional itu tercapai," tutupnya. (yo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main HP Saat Berkendara, Pelajar SMP Tabrak Ambulance


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler