jpnn.com - Angka pengangguran terbuka di Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 3,74 persen. Hal itu dibahas dalam debat kandidat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024.
Lulusan SMK disebut sebagai salah satu penyumbang tertinggi pengguguran di Jatim.
BACA JUGA: Khofifah Singgung Visi Misi Prabowo-Gibran di Debat Perdana Pilgub Jatim
Lalu bagaimana cara ketiga calon wakil gubernur (Cawagub) di Pilgub Jatim dalam mengatasi hal tersebut?
Cawagub nomor urut 1 Lukmanul Khakim mengungkapkan akan melakukan pemerataan dunia pendidikan untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut.
BACA JUGA: Ini Respons Hasto soal Kehadiran Pak BG di Acara Pembekalan Calon Menteri Kabinet Prabowo
Pihaknya akan menyeleraskan pendidikan SMK dengan yang dibutuhkan oleh dunia industri.
"Pertama, tentu saja antara dunia pendidikan dengan dunia industri karena itu (perlu) mapping ulang, sebenarnya kebutuhan industri di Jawa Timur ini seperti apa, kalau ternyata kebutuhannya terkait otomotif janganlah SMK-nya tata boga kalau ternyata," kata Lukman.
BACA JUGA: Hasil Kualifikasi MotoGP Australia 2024: Dominasi Marc Marquez Terhenti
Dia mengatakan pembenahan terhadap pendidikan SMK dengan dunia industri ini harus dibenahi.
"Karena kenapa, kalau kita tidak sungguh-sungguh membenahi ini maka jangan salahkan, jika suatu hari bonus demografi ini akan menjadi bencana demografi karena itu harus dikoreksi harus diubah agar kedepan kepemimpinan lebih baik dan lebih maju," kata Lukman.
Berbeda dengan Lukman, Cawagub Gus Hans mengatakan salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberikan materi enterpreneurship di dalam pendidikan SMK sehingga ketika lulus, lulusan SMK tak hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja.
“Kita tidak menghasilkan tenaga vokasi, tetapi sebagai tenaga yang memang ahli dan juga bisa membuka lapangan kerja sendiri," ujar Gus Hans.
Sementara, Cawagub nomor urut 2, Emil Dardak tidak setuju jika lulusan SMK disebut sebagai penyumbang angka pengangguran di Jatim.
Sebab, menurutnya lulusan SMK kini tak hanya bekerja penuh waktu tetapi memilih bekerja paruh waktu atau freelance, dengan kreativitas yang mereka miliki.
"Anak-anak SMK kita ini banyak yang lulus jadi pekerja freelance bukan lagi pilihannya hanya karyawan atau wirausaha ada jalan tengah," ujar Emil.
Emil menyebut, dirinya dan pasangannya Khofifah telah melakukan upaya mempertemukan antara pengusaha dengan pekerja freelance. Pemprov juga memberi mentor kepada pekerja freelance.
"Pemprov Jatim adalah Pemprov yang paling pertama memperkanalkann GIG ekonomi mencomblangkan, menjodohkan antara UMKM dengan talenta, didampingi dengan mentor," tandasnya. (mcr23/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ardini Pramitha