Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi memaparkan, angka putus sekolah SD sebanyak 76 orang (68 SD dan 8 MI), SMP sebanyak 49 orang, SMA 114, SMK 302 dan MA delapan orang. “Ini data terakhir kami, diambil dari tahun ajaran 2011/2012,” ungkapnya.
Mulyadi menjelaskan, terbanyak putus sekolah terjadi di SMK karena banyak siswanya berasal dari daerah. Contohnya, ketika siswa SMK pulang kampung dan tidak kembali ke Pontianak sehingga susah melacaknya. Namun yang terbanyak pada tingkat sekolah mengengah atas adalah putus sekolah karena berkeluarga. “Kasus lainnya siswa tidak lagi di sekolah asal tapi bersekolah di tempat lain,” ujarnya.
Salah satu upaya mengurangi jumlah anak putus sekolah itu Dinas Pendidikan melalui Kemendikbud, Kemensos dan Kemenag bekerjasama dengan pengurangan pekerja anak program keluarga harapan (PPA PKH). “Karena ini program kementrian, tentu kami di dinas juga ikut melaksanakannya,” kata Mulyadi.
Penyelenggara PPA PKH telah melaksanakan pendataan dan penanganan terhadap empat kecamatan di Kota Pontianak. Hasilnya ditangani 90 anak dari SD, SMP sampai SMA yang putus kemudian disekolahkan lagi. “Salah satunya, siswa SMP tidak masuk SMA karena bekerja. Setelah difasilitasi akhirnya anak tersebut mau masuk SMK,” tutur Mulyadi.
Empat kecamatan yang sudah ditangani tersebut adalah Pontianak Utara sebanyak 30 anak, Pontianak Barat dan kota sebanyak 30 anak serta Pontianak timur 30 anak. Dari data itu ada anak yang tidak dapat melanjutkan ke sekolah formal karena usia. Agar tetap mengenyam pendidikan PPA PKH memasukannya dalam program paket A. “Kan ada yang putus sekolah sudah sebelas tahun. Karena tua usianya tidak dapat masuk sekolah kita ikutkan dalam paket A,” ungkapnya.
Mulyadi mengaku sudah duduk satu meja dengan Dinas Sosial dan Pembina PPA PKH. Kami meminta mereka terus mengecek anak usia sekolah dilingkungan masing-masing. Jika ada laporkan ke kami agar sama-sama ditindaklanjuti.
“Kami minta juga masyarakat yang tidak mampu jangan takut menyekolah anaknya. Kalau negeri sudah lewat waktunya sekarang, di swasta juga tidak apa, pemerintah sediakan fasilitas,” katanya.(hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UKG Digelar, Sertifikasi Jalan Terus
Redaktur : Tim Redaksi