JAKARTA--PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan investasi sebesar Rp 8,6 triliun untuk membangun dan mengembangkan 12 bandara pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, bandara Soekarno Hatta mendapatkan alokasi terbesar sebanyak 5,3 triliun untuk membangun terminal II dan III.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko mengatakan pengembangan bandara diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar penumpang yang terus meningkat. Apalagi, beberapa maskapai telah membuat komitmen pembelian pesawat dalam jumlah besar sehingga kedepan diperlukan bandara yang lebih luas,"Total investasi yang dibutuhkan Rp 8,6 triliun, yang berasal dari pinjaman bank 70 persen dan dana internal 30 persen," kata Tri dikantornya, Rabu (10/4)
Saat ini sebetulnya AP II mengoperasikan 13 bandara, karena di bulan Januari lalu mendapat limpahan bandara Silangit di Tapanuli Utara milik Kementerian Perhubungan. Dari 12 bandara yang direncanakan dibangun, saat ini AP II sudah membangun sembilan bandara seperti bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Halim Perdanakusumah Jakarta dan bandara Minangkabau Padang,"Dan terbesar nantinya untuk pengembangan terminal III Soekarno Hatta," ungkapnya
General Manager bandara Sultan Iskandara Muda (SIM), Wasfan Wahyu Widodo mengungkapkan, dana investasi tersebut paling besar memang difokuskan ke bandara Soekarno Hatta karena kebutuhannya lebih mendesak. Sisanya dialokasikan untuk bandara-bandara milik Angkasa Pura II yang ada di daerah-daerah,"Bandara Sultan Iskandar Muda mendapatkan jatah Rp 14 miliar untuk 12 proyek, itu meningkat 300 persen karena tahun kemarin hanya dapat Rp 4 miliar," cetusnya
Dia mengaku bandara Sultan Iskandara Muda di Aceh belum banyak penumpangnya, akan tetapi investasi tersebut tetap diperlukan untuk meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Investasi Rp 14 miliar itu akan dibelanjakan antara lain untuk pengadaan instalasi trafo tegangan menengah 2 MVA dan 1,6 MVA, pembuatan pagar beton disekeliling bandara serta penambahan CCTV,"Kita juga akan buat emergency exit di gedung tower, untuk mengantisipasi gempa," terangnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda, lanjutnya, merupakan bandara kelas empat yang memiliki panjang landasan (runway) 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Bandara ini memiliki apron yang bisa menampung dua unit Boeing B 747, lima Boeing B 737-900ER dengan taxiway sepanjang 150 meter dan lebar 23 meter. Kapasitas ruang tunggu sebanyak 400 kursi untuk domestic dan 300 kursi untuk internasional,"Daya tampung mencapai 1,25 juta penumpang pertahun," tambahnya
Wasfan mengaku meski belum memiliki neraca keuangan yang positif namun bandara Sultan Iskandar Muda telah menajdi bandara yang cukup penting di kawasan barat Indonesia. Terbukti, bandara ini telah digunakan sebagai lokasi embarkasi haji langsung menuju Arab Saudi. Selain itu banyak pesawat yang terbang dari Kalimantan memilih turun untuk membeli avtur di Aceh,"Daripada turun di Padang atau Medan lebih baik di Aceh," jelasnya. (wir)
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko mengatakan pengembangan bandara diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar penumpang yang terus meningkat. Apalagi, beberapa maskapai telah membuat komitmen pembelian pesawat dalam jumlah besar sehingga kedepan diperlukan bandara yang lebih luas,"Total investasi yang dibutuhkan Rp 8,6 triliun, yang berasal dari pinjaman bank 70 persen dan dana internal 30 persen," kata Tri dikantornya, Rabu (10/4)
Saat ini sebetulnya AP II mengoperasikan 13 bandara, karena di bulan Januari lalu mendapat limpahan bandara Silangit di Tapanuli Utara milik Kementerian Perhubungan. Dari 12 bandara yang direncanakan dibangun, saat ini AP II sudah membangun sembilan bandara seperti bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Halim Perdanakusumah Jakarta dan bandara Minangkabau Padang,"Dan terbesar nantinya untuk pengembangan terminal III Soekarno Hatta," ungkapnya
General Manager bandara Sultan Iskandara Muda (SIM), Wasfan Wahyu Widodo mengungkapkan, dana investasi tersebut paling besar memang difokuskan ke bandara Soekarno Hatta karena kebutuhannya lebih mendesak. Sisanya dialokasikan untuk bandara-bandara milik Angkasa Pura II yang ada di daerah-daerah,"Bandara Sultan Iskandar Muda mendapatkan jatah Rp 14 miliar untuk 12 proyek, itu meningkat 300 persen karena tahun kemarin hanya dapat Rp 4 miliar," cetusnya
Dia mengaku bandara Sultan Iskandara Muda di Aceh belum banyak penumpangnya, akan tetapi investasi tersebut tetap diperlukan untuk meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Investasi Rp 14 miliar itu akan dibelanjakan antara lain untuk pengadaan instalasi trafo tegangan menengah 2 MVA dan 1,6 MVA, pembuatan pagar beton disekeliling bandara serta penambahan CCTV,"Kita juga akan buat emergency exit di gedung tower, untuk mengantisipasi gempa," terangnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda, lanjutnya, merupakan bandara kelas empat yang memiliki panjang landasan (runway) 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Bandara ini memiliki apron yang bisa menampung dua unit Boeing B 747, lima Boeing B 737-900ER dengan taxiway sepanjang 150 meter dan lebar 23 meter. Kapasitas ruang tunggu sebanyak 400 kursi untuk domestic dan 300 kursi untuk internasional,"Daya tampung mencapai 1,25 juta penumpang pertahun," tambahnya
Wasfan mengaku meski belum memiliki neraca keuangan yang positif namun bandara Sultan Iskandar Muda telah menajdi bandara yang cukup penting di kawasan barat Indonesia. Terbukti, bandara ini telah digunakan sebagai lokasi embarkasi haji langsung menuju Arab Saudi. Selain itu banyak pesawat yang terbang dari Kalimantan memilih turun untuk membeli avtur di Aceh,"Daripada turun di Padang atau Medan lebih baik di Aceh," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Alot, Penggabungan Indofarma dan Kimia Farma masih Berjalan
Redaktur : Tim Redaksi