Angkatan Laut Tiongkok Makin Mengerikan, Posisi Amerika Terancam

Selasa, 24 Desember 2019 – 16:39 WIB
Kapal induk Tiongkok. Foto: PLA Navy

jpnn.com, BEIJING - Angkatan Laut Tiongkok dalam waktu dekat dapat menggeser Amerika Serikat sebagai armada terkuat di dunia. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu itu tengah melakukan modernisasi besar-besaran terhadap armada angkatan lautnya. 

Menurut Forbes, modernisasi yang dilakukan Tiongkok berlangsung dalam skala besar dan mencengangkan. Bukan omong kosong belaka, Forbes menyertakan sejumlah foto yang menunjukkan pekerjaan di salah satu galangan kapal militer Tiongkok yang terletak di dekat Shanghai.

BACA JUGA: Pejabat Angkatan Laut Tiongkok dan Australia Kunjungi Markas Koarmabar

Foto-foto tersebut menunjukkan di galangan kapal tersebut terdapat sembilan kapal perusak yang baru dibangun. Kapal-kapal tersebut tampak berjajar di sepanjang dermaga.

Jumlah tersebut cukup mengejutkan, karena sebagai perbandingan, seluruh Angkatan Laut Kerajaan Inggris saja hanya memiliki total enam kapal di kelas serupa.

BACA JUGA: Tiongkok Capai Target Pengentasan Kemiskinan 2019

Tidak berhenti sampai di situ, galangan yang sama juga membangun kapal induk terbaru Tiongkok yang merupakan kapal induk ketiga berturut-turut yang dibuat negara tersebut.

Sebagai informasi, kapal induk kedua Tiongkok yang telah dibangun sebelumnya diberi nama Shandong dan telah ditugaskan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) awal pekan ini. Kapal induk ini dirancang untuk membawa 36 jet tempur J-15.

BACA JUGA: Laut China Selatan Memanas, Tiongkok Minta Amerika Tidak Membuang-buang Nyawa Prajurit

Diperkirakan, kapal induk ketiga yang saat ini tengah dibangun di galangan kapal Shanghai itu akan memiliki ukuran lebih besar dan dilengkapi dengan perangkat lebih baik. Bahkan secara khusus, kapal tersebut dikabarkan akan memiliki ketapel elektromagnetik seperti yang dimiliki oleh kapal terbaru Angkatan Laut AS, USS Gerald R. Ford.

Hal lain yang tidak kalah mencengangkan dari serangkaian pembangunan itu adalah fakta bahwa kapal induk tersebut sepenuhnya diproduksi di dalam negeri Tiongkok dan bahwa pembangunan itu hanyalah sedikit bocoran dari pekerjaan di satu galangan kapal. Padahal, negara tersebut memiliki banyak galangan kapal militer di sejumlah wilayah lainnya yang juga tengah menjalankan pekerjaan pembangunan armada militer lainnya.

Karena itulah majalah bergengsi Forbes menekankan bahwa fakta-fakta soal pembangunan Angkatan Laut Tiongkok yang pesat tersebut patut dikhawatirkan oleh banyak pihak, terutama Amerika Serikat.

Namun sebenarnya, kabar yang dimuat Forbes itu agaknya bukan hal yang cukup mengejutkan. Pasalnya beberapa bulan lalu, media dan kelompok think-tank Amerika Serikat kerap menyuarakan keprihatinan mereka soal hal yang sama, melesatnya pembangunan militer Tiongkok.

Pada bulan Juni, misalnya, Pusat Keamanan Amerika Baru (CNAS) yang merupakan sebuah think tank yang berbasis di Washington, berpendapat bahwa kemampuan industri dan teknologi Tiongkok mungkin akan dapat membantunya mengalahkan Amerika Serikat di lautan. Tiongkok akan mungkin mendapatkan keunggulan dalam perlombaan senjata baru.

"Soviet tidak pernah mampu menandingi, apalagi mengatasi, keunggulan teknologi Amerika Serikat. Hal yang sama mungkin tidak berlaku untuk Tiongkok," begitu keterangan yang dirilis CNAS pada saat itu.

Keterangan serupa menekankan bahwa Tiongkok merupakan negara yang berusaha untuk mencapai kesetaraan dalam hal teknologi. Namun pada akhirnya, Tiongkok akan bisa mendominasi teknologi yang ada di dunia.

Serupa dengan CNAS, think tank militer utama Amerika Serikat, RAND Corporation juga pernah menunjukkan dalam penelitiannya bahwa program pengembangan militer Tiongkok yang cepat telah memungkinkannya untuk secara drastis menutup kesenjangan dalam kekuasaan dan teknologi. Bahkan, hal tersebut akan dapat menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang tidak menguntungkan dalam skenario tertentu.

Sementara itu, sejumlah besar outlet media dari The Diplomat hingga National Interest juga telah menyuarakan kekhawatiran akan hal serupa. Media-media tersebut menekankan kepada para pembacanya bahwa modernisasi militer Tiongkok menimbulkan tantangan bagi Amerika Serikat. (rmol/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler