jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ribu kendaraan meninggalkan Jakarta pada liburan Natal dan tahun baru (Nataru).
Mereka diprediksi kembali ke ibu kota mulai hari ini sampai 1 Januari nanti.
BACA JUGA: Saran Menhub Agar tidak Pulang Bersamaan Dinilai Logis
Untuk mengurai kemacetan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang angkutan barang beroperasi pada momen puncak arus balik tersebut.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK. 6756/AJ.201/DRJD/2017 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Pembatasan Operasional Mobil Barang pada Masa Libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
BACA JUGA: Hindari Macet Arus Balik, Menhub: Jangan Pulang Berbarengan
Selain membatasi operasi angkutan barang, Kemenhub mengimbau pemudik kembali ke Jakarta lebih awal.
Menhub Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat sudah tiba di Jakarta pada 1 Januari.
BACA JUGA: Kapolda Imbau Rayakan Tahun Baru Tak Berlebihan
Tidak berangkat menuju ibu kota pada hari pertama 2018 itu.
"Malam tahun barunya di Jakarta saja. Acara tahun baru di sini kan juga bagus," ajak Budi.
Kemenhub bakal bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk menjamin kelancaran lalu lintas.
Namun, tanpa dukungan dari masyarakat, kemacetan bakal sulit dihindari.
"Kami telah menyerahkan kepada Kakorlantas untuk melakukan diskresi berkaitan dengan contraflow jika terjadi penumpukan atau kemacetan sampai kondisi jalan bisa terurai," ungkapnya.
Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 1 Januari 2018. Sebab, masyarakat akan kembali beraktivitas normal pada 2 Januari.
PT Jasa Marga memprediksi kenaikan volume lalu lintas terjadi pada 1 Januari dengan 104.000 kendaraan.
Jumlah itu naik 3,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 88.527 kendaraan.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menambahkan, larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang harus diterapkan karena signifikan dalam menurunkan volume lalu lintas di jalur-jalur utama.
Pemerintah juga telah berkomunikasi dengan pengusaha angkutan tentang aturan itu.
"Berdasar hasil evaluasi pemantauan arus lalu lintas dan koordinasi dengan asosiasi serta para pengusaha, disepakati pengaturan operasional angkutan barang dilaksanakan pada tanggal 30 Desember dan 1 Januari untuk mengantisipasi kepadatan arus balik," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso kemarin melakukan ramp check di Bandara Soekarno-Hatta.
Itu ramp check kedua sepanjang periode Nataru tahun ini. Sebelumnya, Agus Santoso juga telah melakukan ramp check pada 23 Desember.
Berdasar laporan Pos Koordinasi Natal dan Tahun Baru (Nataru 2017-2018) Ditjen Perhubungan Udara hingga H+3 atau 27 Desember, keberangkatan penumpang domestik meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada 2017, jumlah penumpang rute domestik yang terbang pada H+3 mencapai 278.616 atau naik 9,15 persen.
Sedangkan pada 2016, jumlah penumpang 255.270. Jumlah total penumpang rute domestik sejak H-7 hingga H+3 Natal tahun ini mencapai 2.941.379 atau naik 8,88 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 2.701.464 penumpang.
Sedangkan untuk penerbangan rute internasional, jumlah penumpang pada H+3 mencapai 45.667 atau turun 1,84 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada 2016, jumlah penumpang internasional mencapai 46.521. Total, sejak H-7 hingga H+3, jumlah penumpang rute internasional tahun ini 456.319 atau turun 0,23 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 457.374 penumpang. (lyn/c11/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malam Tahun Baru, Penumpang KRL Dilarang Bermalam di Stasiun
Redaktur & Reporter : Natalia