jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Minggu (21/1) lalu.
Dalam kunjungan kerjanya, Budi memantau langsung kegiatan pengawasan angkutan barang di Parking Bay Km 18 Ruas Tol Jakarta-Cikampek.
BACA JUGA: Pengerjaan Jalan Tol Japek II Elevated Capai 20 Persen
Budi menyebut dari 100 persen kecelakaan kendaraan yang terjadi di jalan tol, 63 persen disebabkan karena keterlibatan kendaraan berat.
“Selain itu, akibat dari overload kendaraan berat tersebut menyebabkan kecepatan kendaraan hanya bisa ditempuh 30 km per jam sehingga berpengaruh pada waktu tempuh Jakarta-Bandung yang harus menghabiskan waktu sekitar 5-6 jam, waktu tempuh normal sekitar 3 jam,” ujar Budi dalam siaran persnya.
BACA JUGA: Steel Box Girder Pindah Posisi, Lalin tol Japek Padat
Sementara, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menambahkan beberapa faktor penyebab terjadinya kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, antara lain volume per kapasitas jalan tol yang rasionya sudah di atas 1.
“Kemudian kepadatan kendaraan golongan 1 yang melintas di jalan tol, kendaraan dengan muatan berlebih yang melintasi jalan tol, peningkatan volume kendaraan karena dibukanya akses jalan tol Tanjung Priok, pembangunan LRT, proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated dan pemeliharaan rutin,” papar dia.
BACA JUGA: Hindari Jam Masuk Kantor, Truk Besar Dialihkan ke Pantura
Karena itu, Jasa Marga akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian dan pihak terkait untuk mengurangi pelanggaran oleh kendaraan angkutan umum yang overload atau overdimensi di ruas-ruas jalan tolnya demi keselamatan pengguna jalan tol dan kelancaran arus lalu lintas.
Dengan dilakukannya operasi gabungan tersebut, diharapkan bisa menurunkan angka pelanggaran lalu lintas (kendaraan overload, underspeed, dan overdimensi) pada angkutan barang. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Contraflow Km 47 Arah Jakarta Dihentikan
Redaktur & Reporter : Yessy