PURWOKERTO- Seperti sudah diprediksi sebelumnya, harga-harga akan naik lebih dulu sebelum kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diputuskan pemerintah. Angkutan misalnya, sudah menaikkan tarif, seperti yang terjadi di wilayah Purwokerto.
Sudah pasti, ini memberatkan para penumpang. Seorang penumpang bus jurusan Purwokerto-Wonosobo, Widya. Wanita yang sehari-harinya bekerja di Sokaraja ini mengaku oknum awak angkutan meminta ongkos lebih dari biasanya. Jika biasanya ia hanya dikenakan tarif Rp 10 ribu untuk perjalanan Proyek Mrica (daerah di Banjarnegara) sampai Sokaraja, kemarin ia ditarik Rp 12 ribu.
"Saya bayar pakai uang Rp 50 ribuan. Sama kondekturnya hanya dikasih kembalian Rp 38 ribu. Ketika saya minta kembalian lagi, kondekturnya bilang harga kebutuhan saja sudah naik," katanya. "Walaupun akhirnya yang Rp 2 ribu dikembalikan lagi," tambahnya.
Dia cerita, rekannya sesama penumpang juga mengeluhkan hal sama. "Penumpang sebelah saya juga begitu. Katanya dia biasa bayar Rp 5 ribu dari Sokanandi ke Mandiraja, ini dimintain seribu lagi," ujarnya.
Dimintai tanggapan atas hal itu, Kepala UPT Terminal Purwokerto Hadi Suharto mengatakan pihaknya belum menginstruksikan kenaikan tarif angkutan. "Jika ada kendaraan yang sudah menaikan tarifnya, mintalah tiket dan catat nomor kendaraannya lalu kasihkan saya. Nanti biar saya urus," kata Hadi kepada Radarmas (Grup JPNN).
Hadi sendiri mengegaskan, kenaikan tarif hanya dilakukan jika BBM sudah benar-benar naik. "Kalau ada kendaraan umum yang sudah menaikan harga, itu berarti awak angkutan nakal," tambahnya yang menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. (RB/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Mataram, Mobil Dinas Disandera
Redaktur : Tim Redaksi