jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mewanti-wanti tentang bahaya penggiringan opini. Sebab hal itu kata Anies bisa berujung mematikan demokrasi.
"Bahwa akan ada penggiringan opini akan terjadi Y, Penggiringan opini akan terjadi X. Penggiringan opini itu bisa berujung mematikan demokrasi," kata Anies saat Konferensi Pers di Jakarta Internasional Stadion (JIS), Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (10/2).
BACA JUGA: Anies: Partai yang Memilih Rute Perubahan Tidak Bisa Disandera
Ia mengatakan penggiringan opini ini mengarahkan, membentuk pandangan rakyat yang sebelumnya one man one vote menjadi one man one vote one time.
"Mengarahkan rakyat, membentuk opini rakyat yang demokrasi disebut one man one vote jadi one time. Cuma sekali terus gak ada pencoblosan lagi," katanya.
BACA JUGA: Ramai Poster Sindiran di Kampanye Anies-Muhaimin, âKami Bukan Melanggar Konstitusiâ
Ia meyakini bahwa dampak penggiringan opini one man one vite one time ini valid. Hal tersebut dicantum dalam studi komparasi politik.
"One man one vote one time. Karena demokrasi berujung pada non demokrasi," katanya.
BACA JUGA: Anies Apresiasi Para Wartawan yang Meliput Kampanye Nonstop
Ia pun mencontohkan kondisi penggiring opini yang marak digaungkan. Misalnya kata Anies narsi soal Pilpres satu putaran.
"Mendorong opini yang ujungnya udahlah, saudara-saudara semua, seluruh rakyat, gak usah repot-repot demokrasi mahal. Serahkanlah kepada kami, kami bereskan itu. Sama seperti sekarang, mahal bung dua putaran itu. Serahkan saja kepada kami, kami bereskan segala urusan. Itu menuju one men one vote one time," katanya.
Kendati begitu, Anies menyakini kalau media dan masyarakat tidak akan membiarkan penggiringan opini itu terjadi.
"Saya pikir media tak akan membiarkan itu. Dan kita semua adalah bagian yang tidak akan membiarkan itu," katanya. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com