jpnn.com - JAMBI - Calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan dirinya telah menyampaikan gagasan tentang perubahan secara apa adanya saat debat perdana capres di KPU Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
"Saya percaya, masyarakat yang menilai, ya, perbandingan. Kami tegas bahwa di dalam persoalan hukum, harus pastikan hukum itu tegak, tidak bengkok," ujar Anies di Jambi.
BACA JUGA: UAS Dukung Anies, AMIN Merasa Sangat Terhormat
"Saya beri ilustrasi tangan tegak begini, jangan kenyataannya bengkok. Bengkok itu artinya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” imbuhnya.
Anies juga ingin agar kepemimpinan nasional menjunjung tinggi prinsip etika.
BACA JUGA: Ini 13 Poin Pakta Integritas Ijtima Ulama yang Diteken Anies-Muhaimin, Ada soal Revolusi Akhlak
“Saya sampaikan, KPK misalnya, bukan hanya taat hukum, tetapi taat kode etik. Calon presiden harus menjunjung tinggi etika. Maka itu bagian dari masyarakat untuk menilainya,” katanya.
Menurut Anies, ada banyak dampak negatif kalau etika tidak dihormati.
BACA JUGA: Kiai, Ulama dan Habaib Jambi Mendoakan Anies Baswedan Jadi Presiden
“Kami menyaksikan rekrutmen pegawai, rekrutmen untuk panitia, mau membeli tiket, semuanya mengandalkan orang dalam. Prinsip tentang yang berprestasi yang dapat posisi, kalah dengan yang punya orang dalam yang dapat posisi. Nah, itu di mana masalahnya, di etika,” tuturnya.
Anies menyampaikan, ketika etika dijunjung tinggi, maka prinsip meritokrasi, artinya yang berprestasi dapat posisi, akan dijunjung tinggi sebagai bagian dari perubahan.
Dia juga menjawab pertanyaan media, mengapa dalam debat capres di KPU seperti terlihat lebih menyerang Prabowo dibandingkan Ganjar.
“Saya menyampaikan kenyataan, fakta-fakta yang ada di masyarakat. Jadi, tidak ada yang khusus untuk satu dua orang, tetapi memang kenyataan yang ada di masyarakat,” ujar Anies.
“Saya menyampaikan fakta. Apakah hari ini berjalan dengan baik, apakah rasa keadilan sudah dirasakan? Kan itu kenyataan. Bukan soal kritik atau tidak, kami menyampaikan fakta dan berencana melakukan perubahan,” imbuhnya.
Menurut Anies berbeda pandangan atau perspektif itu boleh.
“Sama-sama anak bangsa Indonesia. Justru kejujuran di dalam menyampaikan pandangan secara terbuka dan kemudian kemampuan untuk menjaga suasana tenang itu untuk perubahan Indonesia. Jangan sampai terbalik, di panggung depan tenang, tetapi di belakang malah bermasalah,” katanya. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan