Anies Baswedan: Pengetahuan Menentukan Mimpi Seseorang

Jumat, 26 Januari 2024 – 21:58 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berkampanye di Taman Nukila, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1/2024). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, TERNATE - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berkampanye di Taman Nukila, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1).

Anies pun menilai kisah inspiratif dari alumni dan siswa Indonesia Mengajar dari Maluku Utara yang hadir dan bertestimoni saat kampanye itu menunjukkan bahwa pengetahuan menentukan mimpi seseorang.

BACA JUGA: Kampanye Akbar di Ternate, Anies Kagumi Semangat Perubahan Masyarakat

“Bapak ibu sekalian, apa yang tadi kita dengarkan sama-sama, ketika anak-anak kita pengetahuannya luas, maka mimpinya tinggi. Tidak ada orang memimpikan yang dia tidak ketahui. Dia hanya bisa memimpikan yang dia ketahui,” ujar Anies.

Kalau dia tidak tahu ada pekerjaan pilot, kata Anies, dia tidak pernah bermimpi jadi pilot. Kalau dia tidak mengetahui ada pekerjaan namanya dokter, dia tidak akan bermimpi jadi dokter.

BACA JUGA: Fery Farhati Yakin Kekuatan Doa Akan Mengantarkan Anies-Muhaimin Jadi Presiden

“Karena itu, datangnya guru-guru itu menambah wawasan. Menambah pengetahuan. Muncullah mimpi-mimpi baru di anak-anak kita. Begitu mereka punya mimpi, lalu punya kemauan untuk melampaui mimpinya. Alhamdulillah sudah mendengar mereka sudah menjadi orang-orang di bidangnya masing-masing,” ujar Anies.

Anies pun ingin ikhtiar ini diteruskan dan dibesarkan. Bukan hanya untuk pendidikan, tetapi untuk perekonomian kita dan keluarga-keluarga semuanya.

BACA JUGA: Anies: Kedatangan ke Ternate Napak Tilas Penegasan Kesetaraan dan Keadilan

“Untuk masa depan anak-anak kita, bukan hanya di sebagian sekolah, tetapi di semua sekolah yang ada di Maluku Utara ini,” ujar Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Hari ini, kata Anies, dirinya mendapat amanah untuk menjalani proses politik yang bernama pilpres.

“Bila kewenangan itu diberikan, maka dengan kewenangan kita akan melakukan perubahan. Yang timpang menjadi setara. Yang tertinggal menjadi termajukan. Yang terlewatkan jadi diperhatikan. Yang kecil jadi besar. Yang lemah jadi kuat. Prinsipnya kita ingin membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar,” tegasnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler