jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tanpa adanya pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kasus harian Covid-19 bisa mencapai 2.000 pada Oktober nanti.
Oleh sebab itu, menurut Anies, kasus positif aktif Covid-19 masih harus ditekan agar grafiknya makin menurun.
BACA JUGA: Anies Baswedan Sebut Jumlah Kasus Covid-19 Mulai Melandai Setelah PSBB
"Tanpa pembatasan ketat dan dengan tingkat pengetesan tetap seperti saat ini, pertambahan kasus harian di Jakarta diprediksi akan mencapai 2.000 per hari pada pertengahan Oktober, sedangkan kasus aktif akan mencapai 20.000 pada awal November," kata Anies dalam keterangannya, Kamis (24/9).
Saat ini, kata Anies, grafik jumlah kasus harian Covid-19 sudah mulai melandai imbas dari pengetatan PSBB.
BACA JUGA: Perpanjang PSBB, Anies Baswedan: Jakarta Telah Terkendali, tetapi Bodetabek Meningkat
Namun, jumlah kasus Covid-19 masih harus ditekan dengan kolaborasi antara pemerintah dan warga yang harus tetap melaksanakan protokol kesehatan.
"Pelandaian grafik kasus aktif bukanlah tujuan akhir. Kami masih harus terus bekerja untuk memutus mata rantai penularan. Pemerintah terus tingkatkan 3T dan warga perlu berada di rumah dulu, hanya bepergian bila perlu sekali dan terapkan 3M," ujar Anies.
BACA JUGA: Jakarta Banjir Lagi, 985 Anak Buah Anies Baswedan Bersihkan Saluran Air
Adapun hingga Kamis kemarin, terdapat total 67.638 kasus positif Covid-19 di Jakarta.
Bertambah 1.133 kasus dari hari sebelumnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang PSBB selama 14 hari atau dua pekan.
Artinya, PSBB yang telah dimulai sejak 14 September 2020 ini akan berlangsung hingga 11 Oktober 2020. (mcr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi