Anies Baswedan tentang Neraca Pendidikan Daerah

Selasa, 09 Februari 2016 – 08:39 WIB
Mendikbud Anies Baswedan bertemu dengan Dahlan Iskan di rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Hotel Lombok Raya di Mataram (8/2). Foto: Humas Kemendikbud/Jawa Pos

jpnn.com - MATARAM – Tokoh pers nasional Dahlan Iskan dan Mendikbud Anies Baswedan ikut hadir di acara diskusi panel dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Hotel Lombok Raya kemarin (8/2). Dahlan hadir sebagai peserta, Anies sebagai pembicara kunci.

Dalam kesempatan ini, Dahlan juga mengomentari materi yang disampaikan Anies Baswedan. Baginya Anies telah sukses menominalkan dan membirokrasikan gagasan-gagasan briliannya. 

BACA JUGA: Taruna AAL Latihan Operasi Keamanan Laut

"Semua tahu Pak Anies bukan orang birokrasi. Tetapi bisa menyampaikan gagasannya di lingkungan birokrasi," katanya. Diantara gagasan atau program Anies yang menarik bagi Dahlan adalah penerbitan neraca pendidikan daerah. 

Anies mengatakan neraca pendidikan daerah itu perlu, untuk membuka mata semua pihak. "Di dalamnya ada sumber daya yang masuk yaitu APBN dan APBD. Serta ada catatan outputnya," tuturnya.

BACA JUGA: Pesan untuk Anggota Pramuka saat Imlek

Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menuturkan, output yang dicatat dalam neraca itu banyak sekali. Mulai dari angka buta aksara, kualitas infrastruktur pendidikan, kompetensi guru, indeks integritas ujian nasional, dan sebagainya. 

Jika ada yang merasa output dan sumber daya yang masuk ke daerah tidak sebanding, masyarakat bisa menuntut ke pemda atau DPRD setempat. 

BACA JUGA: Coming Soon! Universitas Pertamina Hadir di Simprug

"Menuntut ke pemerintah pusat juga bisa," katanya. Anies menginginkan ada keterbukaan informasi yang luas dan bisa diakses masyarakat, tentang capaian di dunia pendidikan. (wan/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miris! Bocah SD Lebih Suka Pergi ke TKP Ngelem daripada Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler