jpnn.com, SAMARINDA - Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan bicara blak-blakan soal pembangunan ibu kota negara (IKN) di acara Desak Anies, di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (11/1).
Saat itu, Anies berbicara mengenai keinginan membangun IKN dan kebutuhan berbagai masalah masyarakat yang jauh lebih urgen untuk diselesaikan lebih dulu.
BACA JUGA: Anies Diancam Bakal Ditembak, Ahmad Sahroni: Ngeri Sekali
"Masyarakat di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur, punya masalah-masalah urgen yang harus diselesaikan. Masalah-masalah urgen ini harus dibereskan,” ujar Anies di Tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda.
Menurut Anies, pemerintah jangan membangun sesuatu, seakan-akan mengalihkan persoalan dari permasalahan yang sesungguhnya. Terlebih lagi, di Kaltim masih terdapat masalah lingkungan yang nyata.
BACA JUGA: Cek Info Harga Bahan Pokok, Atikoh Ganjar Blusukan ke Pasar 26 Ilir Palembang
Bila musim hujan, kata Anies, air dari Sungai Mahakam naik sehingga menimbulkan banjir. Hal itu menurutnya lebih prioritas dibereskan daripada membangun satu tempat yang hanya digunakan untuk kegiatan pegawai pemerintah
"Bukan pusat perekonomian, tetapi pegawai pemerintah yang akan di situ. Tempat lain tidak merasakan apa-apa,” ujar eks gubernur Jakarta itu.
BACA JUGA: Guru IF: Kami Dipaksa Jadi Timses Prabowo-Gibran
Anies menegaskan sikapnya itu bukan soal menolak atau tidak pembangunan IKN di Kaltim. Sebab, anggaran negara juga terbatas sehingga harus digunakan untuk apa yang dibutuhkan masyarakat Kalimantan.
Salah satunya, Anies berencana membangun jalur kereta dari Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin sampai ke utara
"Supaya Kalimantan tersambungkan. Hari ini Kalimantan itu tidak tersambungkan. Untuk pergi ke Banjarmasin harus terbang ke Surabaya," kata Anies.
Menurut Anies, begitu transportasinya terkoneksi, perekonomian tersambungkan, maka kemajuan akan terjadi di Kalimantan.
"Belum lagi pendidikan. Puluhan ribu sekolah rusak di Kalimantan. Apakah itu dibiarkan? Itu harus dibangun. Selama kita tidak fokus di pendidikan, jangan harap masa depan anak-anak kita menjadi lebih baik. Lalu kesehatan,” tutur mantan Mendikbud RI itu.
Anies menegaskan bahwa hal-hal mendasar kebutuhan rakyat Indonesia saat ini jauh lebih penting daripada penyelesaikan IKN.
"Kita harus bisa membedakan mana keinginan, mana kebutuhan. Yang harus kita selesaikan segera adalah kebutuhan. Bukan hanya satu lokasi (dibangun), tetapi semua lokasi yang ada di Kalimantan,” ujarnya.(*/jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam